https://malang.times.co.id/
Ekonomi

Ribut Soal Penjualan LPG 3 Kg, Warga Kota Malang Pilih Manfaatkan Biogas

Rabu, 05 Februari 2025 - 13:03
Ribut Soal Penjualan LPG 3 Kg, Warga Kota Malang Pilih Manfaatkan Biogas Titik lokasi pemanfaatan dan pengelolaan biogas oleh warga Kota Malang. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Akhir-akhir ini masyarakat diributkan dengan adanya kebijakan soal pembelian dan penjualan LPG 3 kg. Kementerian ESDM mengeluarkan kebijakan agar masyarakat membeli LPG 3kg di pangkalan resmi. Namun, hal tersebut menuai kritik publik dan akhirnya Presiden RI Prabowo Subianto menginstruksikan agar kembali mengaktifkan pengecer untuk berjualan LPG 3 kg.

Melihat persoalan tersebut, warga Kota Malang ini malah memilih memanfaatkan biogas sebagai alternatif pengganti LPG.

Hal itu dilakukan oleh warga Sanan Gang 12, Kelurahan Purwantoro, Kota Malang. Di sana, banyak warga yang menggunakan biogas untuk memenuhi kebutuhan masak di dapur.

Salah satu warga yang mengelola biogas, Iwan Hariyono (48) mengatakan, setidaknya ada 26 kompor yang tersedia dan menggunakan biogas.

Biogas dilingkungannya ini, sudah dimanfaatkan sejak awal 2024 lalu. Ini merupakan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hiduap dan Kehutanan (LHK) RI. 

“Beberapa waktu lalu bahkan semoat untuk usaha dua warga juga. Namun, kemudian diubah karena dampaknya adalah pasokan gas cepat habis,” ujar Iwan, Rabu (5/4/2025).

Warga yang ingin mendapatkan layanan biogas ini, hanya perlu membeli peralatan seperti pipa dan kompor biogas. Biayanya, berkisar Rp70 ribu sampai Rp100 ribu bagi warga yang rumahnya dekat dengan kandang sapi.

Setiap hari, kotoran sapi ini dikumpulkan untuk diolah menjadi biogas. Beruntungnya, pengolahan di Sanan Kota Malang ini cukuo efektif, karena pasokan air yang melimpah.

“Jam 12 malam keran biogas kami tutup untuk menghemat energi yang dikeluarkan dari kotoran sapi. Nanti dibuka kembali pukul 6 pagi,” ungkapnya.

Selain tak dipungut biaya, masak menggunakan biogas ini juga dinilai efektif oleh warga. Api yang berwarna biru, membuat wajan panas merata.

Sampai saat ini, operasional biogas di lingkungannya masih aktif. Ada 40 sapi yang berada di kandang dan setiap hari memproduksi kotoran, lalu diolah menjadi biogas.

Sementara warga lain yang juga memanfaatkan Biogas, M Mahful (31) mengaku bisa berhemat dengan menggunakan biogas ketimbang LPG. Menurutnya, menggunakan biogas ini bisa hemat hingga beberapa hari dibanding menggunakan LPG.

“Kalau kami di rumah ada tiga orang. Kami gunakan untuk masak di dapur saja,” katanya.

Mahful yang juga mempunyai usaha olahan kedelai, mengaku tak menggunakan biogas untuk usahanya. Biogas hanya ia gunakan untuk kebutuhan dapur pribadi.

“Kalau dibuat masak, alhamdulilah cukup,” ucapnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.