https://malang.times.co.id/
Ekonomi

Kredit Perbankan di Malang Tumbuh Positif, OJK Sebut Kualitas Tetap Terjaga

Senin, 16 Desember 2024 - 20:33
Kredit Perbankan di Malang Tumbuh Positif, OJK Sebut Kualitas Tetap Terjaga Kepala OJK Malang, Biger Adzanna Maghribi. (FOTO: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Perbankan di wilayah kerja Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang mencatat pertumbuhan yang positif pada Triwulan IV/2024. Kredit perbankan tumbuh sebesar 2,16 persen dari bulan sebelumnya, mencapai Rp103,32 triliun pada Oktober 2024.

Kepala OJK Malang, Biger Adzanna Maghribi, menyampaikan bahwa pertumbuhan ini terutama didorong oleh kredit untuk modal kerja yang mendominasi dengan porsi 43,01 persen, disusul kredit investasi dengan porsi 25,66 persen.

“Penghimpunan dana juga menunjukkan tren positif, tumbuh 0,71 persen secara bulanan (mtm) dan 7,40 persen secara tahunan (yoy), menjadi Rp101,91 triliun. Tingkat Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 101,39 persen,” ungkap Biger, Senin (16/12/2024).

Meskipun kredit mengalami peningkatan, kualitasnya tetap terkendali dengan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan atau NPL) per Oktober 2024 berada di angka 2,49 persen. Angka ini naik tipis sebesar 0,11 persen secara tahunan, namun masih dalam batas aman. Selain itu, kredit restrukturisasi terus menunjukkan perbaikan, dengan rasio Loan at Risk yang turun menjadi 7,38 persen, atau berkurang 1,13 persen dibandingkan tahun lalu.

Penyaluran kredit di wilayah OJK Malang masih terkonsentrasi pada tiga sektor utama. Sektor Perdagangan Besar dan Eceran mendapatkan alokasi tertinggi dengan total kredit sebesar Rp21,48 triliun (20,79 persen). Diikuti oleh sektor Industri Pengolahan sebesar Rp18,37 triliun (17,78 persen) dan sektor Pemilikan Peralatan Rumah Tangga Lainnya (termasuk pinjaman multiguna) sebesar Rp15,89 triliun (15,38 persen).

Namun, beberapa sektor mencatat rasio kredit bermasalah tertinggi. "Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib mencatat rasio kredit bermasalah tertinggi sebesar 29,36 persen, disusul oleh sektor Perantara Keuangan (11,56 persen) dan sektor Pemilikan Ruko atau Rukan (7,20 persen)," jelas Biger.

Biger menyatakan bahwa OJK Malang optimistis pertumbuhan kredit yang positif ini akan terus berlanjut, seiring dengan peningkatan kebutuhan pembiayaan di berbagai sektor ekonomi. “Kami berharap tren ini terus berlanjut, dengan tetap menjaga kualitas kredit agar tidak mengganggu stabilitas sistem keuangan di wilayah kerja kami,” pungkasnya.

Dengan pencapaian ini, perbankan di Malang diharapkan terus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian, baik di tingkat lokal maupun nasional. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.