TIMES MALANG, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) menggelar puncak perayaan Dies Natalis ke-62 dengan kegiatan jalan sehat pada Minggu (15/12/2024).
Perayaan tahun ini berlangsung meriah, mengusung tema “Berbagi untuk Kesejahteraan Semua” dan melibatkan berbagai kegiatan yang berdampak luas. Menariknya, meski banyak acara besar yang mereka gelar, pihak universitas memastikan bahwa ini tidak menggunakan dana dari Uang Kuliah Tunggal (UKT) mahasiswa.
Ketua Panitia Dies Natalis ke-62, Abdul Ghofar, SE, MSi, DBA, Ak, menjelaskan bahwa rangkaian acara tahun ini berlangsung cukup panjang. “Kita mulai dengan gerakan Hari Pangan. Kami berbagi dengan komunitas urban farming di Kota Malang melalui pemberian bibit cabai dan ubi. Selain itu, kami meluncurkan Brawijaya Best Outlook di Jakarta, membahas bisnis, ekonomi, sosial, dan teknologi, untuk menunjukkan dampak UB secara nasional,” ujar Abdul Ghofar.
Sebagai puncak acara, UB menyelenggarakan panggung hiburan yang dimeriahkan oleh berbagai penampilan, seperti band Gigi, Ndarboy, Beby Romeo, dan lainya. Semua ini bisa sukses digelar berkat bantuan para sponsor serta kolaborasi yanh apik dengan Ikatan Alumni (IKA UB).
Abdul Ghofar menegaskan bahwa seluruh rangkaian kegiatan tidak menggunakan dana dari UKT mahasiswa, sesuai arahan Rektor.
“Sebaliknya, acara ini justru harus memberikan manfaat lebih kepada mahasiswa. Berkat dukungan dari berbagai pihak, khususnya alumni, kami berhasil menyelenggarakan semua kegiatan dengan sukses,” imbuhnya.
Penyelenggaraan yang mandiri ini menjadi catatan baru bagi UB. Rangkaian acara yang mengundang penyanyi dan band ternama tetap dapat berjalan dengan baik tanpa membebani mahasiswa. Puncak Dies Natalis ini bahkan berhasil mendapatkan dukungan dana sponsor yang signifikan.
Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D., Med.Sc., memberikan apresiasi kepada panitia atas keberhasilan tersebut. “Saya bangga panitia bisa menjalankan arahan untuk tidak menggunakan dana UKT. Dana sponsor yang terkumpul bahkan mencapai empat digit, dan kami berharap sebagian dapat berkontribusi pada Dana Abadi UB,” ungkapnya.
Prof Widodp menyebutkan bahwa Dana Abadi UB telah berhasil mengumpulkan lebih dari Rp50 miliar selama dua tahun terakhir. Namun, jumlah ini masih jauh dari target Rp10 triliun yang dibutuhkan untuk mewujudkan universitas yang berkelanjutan.
“Ini baru permulaan, dan kami optimis melalui dukungan alumni serta mitra, target ini dapat tercapai,” ucapnya. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |