TIMES MALANG, JAKARTA – Konsultan Nutrisi Metabolik Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo dr. Yoga Devaera, Sp.A(K) menyatakan yogurt dan keju bisa ditambahkan dalam makanan pendamping ASI (MPASI) selama takarannya tepat.
"Boleh (yogurt digunakan), tapi, sebagai kondimen atau seperti saus begitu ya, bukan bagian utama (dari MPASI), dan ini berlaku juga untuk keju," kata Yoga dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa (10/6/2025).
Meski demikian, Yoga menekankan agar orang tua memperhatikan beberapa hal ketika menggunakan keju dan yogurt supaya bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Hal pertama yang perlu dipahami oleh orang tua yakni yogurt merupakan produk turunan susu dan memiliki rasa asam yang berasal dari hasil fermentasi bakteri.
Jenis yogurt dengan rasa asam lebih disarankan karena memiliki kesamaan dengan susu murni (whole milk), dibandingkan dengan yogurt pasaran yang rasanya cenderung lebih manis dan biasa dijual dalam bentuk susu minuman yang cair. Dia juga mengingatkan bahwa yogurt dalam bentuk minuman hanya bisa dikonsumsi oleh anak berusia di atas satu tahun.
"Yogurt yang rasanya manis artinya kandungan gulanya relatif tinggi untuk mengalahkan rasa asam asli si yogurt tadi, tidak semua bayi mudah menerima rasa asam, mereka lebih mudah menerima rasa manis," ujar Yoga.
Penggunaan yogurt pada MPASI hanya boleh dijadikan sebagai pelengkap, bukan menu utama. Misalnya ketika membuat puding, yogurt dijadikan sebagai topping tambahan di atasnya atau dijadikan salah satu bahan pelengkap saat membuat smoothie buah.
Hal itu disebabkan oleh kandungan probiotik yang tidak dapat dimasak dan akan lebih baik jika hanya dijadikan sebagai pelengkap.
Kemudian terkait dengan keju, orang tua perlu memperhatikan berapa banyak kandungan susu dalam keju tersebut. Walaupun keju tidak terasa asin, di dalamnya relatif mempunyai kadar natrium yang tinggi dan berbahaya bagi ginjal bayi yang belum bisa maksimal mengolahnya.
"Keju, yogurt, susu UHT ini relatif mempunyai kadar natrium yang lebih tinggi, walaupun rasanya bukan asin, tapi dia kandungan garamnya, natriumnya relatif tinggi. Kalau terlalu banyak, ginjal bayi belum (bisa) disamakan dengan dewasa hingga nanti di usia satu tahun," ucap Yoga.
Keju hanya bisa digunakan dalam jumlah sedikit dan untuk memberikan cita rasa pada MPASI. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bisakah Yogurt dan Keju Ditambahkan pada Menu MPASI?
Pewarta | : Antara |
Editor | : Deasy Mayasari |