TIMES MALANG, MALANG – Tim peneliti dari Universitas Negeri Malang (UM) menghadirkan terobosan baru dalam pendidikan kewirausahaan dengan mengembangkan model pembelajaran berbasis praksiologi dan studi kasus interaktif.
Inovasi ini dirancang untuk menjawab tantangan dunia kerja yang terus berubah, sekaligus membekali mahasiswa dengan keterampilan wirausaha yang kontekstual, aplikatif, dan relevan dengan kebutuhan industri.
Tim peneliti dari Universitas Negeri Malang yang diketuai oleh Prof. Dr. Agung Winarno, S.Pd., M.Pd., bersama anggota tim Dr. Desti Nur Aini, S.S., M.Pd, Dr. Sopingi, S.Sos., M.Pd., serta mahasiswa S2 dan S1, memandang lulusan perguruan tinggi tidak lagi cukup hanya mengandalkan kemampuan akademik.
Keterampilan berwirausaha kini menjadi salah satu kompetensi penting yang harus dimiliki agar mampu bertahan dan bersaing. Tak heran, kewirausahaan saat ini dipandang bukan sekadar mata kuliah pelengkap, melainkan bekal strategis dalam membangun kemandirian dan daya saing lulusan.
Prof. Agung Winarno selaku ketua tim peneliti, menjelaskan, fenomena meningkatnya minat generasi muda terhadap bisnis rintisan, ekonomi digital, dan industri kreatif memperkuat urgensi pendidikan kewirausahaan yang lebih kontekstual dan aplikatif. Menurutnya, Belajar berwirausaha kini bukan hanya soal merintis usaha, tetapi juga membentuk pola pikir yang berani mengambil risiko, jeli melihat peluang, dan tangguh menghadapi tantangan.
Sayangnya, banyak pendekatan pembelajaran kewirausahaan yang masih terpaku pada teori semata, minim pengalaman praktik, dan kurang menyentuh dinamika lapangan yang sebenarnya.
Menanggapi kebutuhan tersebut, tim peneliti dari Universitas Negeri Malang, mengembangkan pendekatan pembelajaran berbasis praksiologi dengan model case interaktif, yang dirancang secara khusus untuk mahasiswa Program Studi S1 Kewirausahaan.
Pendekatan praksiologi ini menggabungkan integrasi antara teori dan praktik nyata dengan menggunakan media pembelajaran digital berupa aplikasi Praxiedu. Aplikasi ini menghadirkan berbagai materi kewirausahaan melalui format interaktif, seperti video pembelajaran, kuis, studi kasus, hingga tugas yang mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan kreatif.
Melalui pendekatan ini, mahasiswa tidak hanya memahami konsep bisnis diatas kertas, tetapi juga mampu mengaplikasikannya secara langsung dalam konteks yang menyenangkan dan relevan.
“Kami ingin membawa mahasiswa lebih dekat dengan situasi bisnis yang sebenarnya,” ujar Prof. Agung Winarno selaku ketua tim peneliti, Rabu (11/6/2025).
Melalui aplikasi ini, mahasiswa diajak untuk menyelesaikan tantangan bisnis riil melalui simulasi interaktif, diskusi kasus lokal dan global, serta kegiatan kolaboratif yang menuntut mereka mengambil keputusan strategis. Proses pembelajaran menjadi ruang eksplorasi yang menantang mahasiswa untuk merancang, mengembangkan, hingga mengeksekusi ide-ide bisnis yang memiliki orientasi solusi nyata.
Model pembelajaran ini tidak hanya memperkuat keterampilan kewirausahaan mahasiswa, tetapi lebih ditekankan kepada upaya mengembangkan jiwa wirausaha mahasiswanya. Pendekatan pembelajaran ini juga diharapkan dapat memperkaya metode pengajaran para dosen di lingkungan UM.
Kelas-kelas kewirausahaan pun menjadi lebih hidup, dinamis, dan kontekstual. Dengan suasana pembelajaran yang lebih partisipatif, mahasiswa terdorong untuk lebih aktif dan terlibat dalam proses belajar yang relevan dengan dunia usaha.
“Tujuan akhir kami adalah menciptakan lulusan yang tidak hanya berjiwa wirausaha dan tahu cara berbisnis, tapi juga siap beradaptasi, berpikir kritis, dan berani mengambil risiko. Dunia kerja dan dunia usaha membutuhkan itu,” tambah Desti, salah satu anggota tim peneliti.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi model pembelajaran kewirausahaan yang dapat direplikasi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Model ini menjawab kebutuhan akan pendidikan tinggi yang lebih aplikatif dan transformatif di era digital dan ekonomi kreatif, serta memberikan kontribusi nyata dalam mencetak generasi muda yang mandiri dan inovatif. (*)
Pewarta | : Claresta Faustina Fedora (Magang MBKM) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |