TIMES MALANG, MALANG – Ikatan Dokter Anak Indonesia Malang Raya (IDAI Malang Raya) mengimbau masyarakat sementara ini tidak membeli obat apalagi memberikannya kepada anak. Hal ini menyusul adanya kasus gagal ginjal akut misterius, yang hingga kini belum diketahui penyebab pastinya.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jatim perwakilan V Malang DR dr Haryudi Adji Tjahjono, Sp.A(K) menjelaskan bahwa pihaknya meminta kepada para petugas kesehatan khususnya dokter anak untuk melakukan pemantauan dan pelaporan terkait kasus ini.
"Kepada masyarakat, diimbau menghindari atau tidak menggunakan obat bentuk cair atau sirup sambil menunggu pengumuman lebih lanjut dari Kemenkes dan BPOM. Waspadai gejala berkurangnya atau tidak adanya buang air kecil. Terutama balita. Ini hati-hati," katanya, Kamis (20/10/2022).
Dokter Haryudi mengatakan Kemenkes telah menunjuk 14 RS rujukan salah satunya RSUD Dr Saiful Anwar Malang. Tenaga kesehatan atau masyarakat yang menemukan kasus ini disarankan langsung diperiksa ke rumah sakit rujukan.
Ia menerangkan sementara untuk semua obat cair atau sirup tidak digunakan dan diresepkan oleh para dokter. Dokter disarankan tak memberi resep obat cair.
Selain obat cair atau sirup, dokter bisa memberi obat berupa racikan atau puyer atau juga bisa lewat dubur. Terkait kepastian penyebab, pihaknya menunggu hasil observasi dan investigasi dari BPOM dan Kemekes RI.
"Kasus ini kita belum tahu penyebabnya. Hindari penggunaan obat cair. Kedua hindari pemaparan infeksi seperti berkumpul di tempat keramaian pakai masker untuk menghindari inveksi," katanya.
Sementara, dr Astrid Kristina Kardani SpA(K) M.Biomed perwakilan RSSA Malang mengimbau masyarakat terutama orang tua tidak panik menanggapi kasus ini. Namun para orang tua diimbau tetap waspada.
Hal dasar untuk mencegahnya adalah menjadi pola hidup sehat, tidak mengkonsumsi makanan dan minuman dengan bahan pengawet. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kasus Gagal Ginjal Akut, IDAI Malang Raya Imbau Orang Tua Tak Panik
Pewarta | : Mohammad Naufal Ardiansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |