https://malang.times.co.id/
Gaya Hidup

Sejiwa Merajut Era, Panggung Kebaya yang Menghidupkan Budaya

Sabtu, 09 Agustus 2025 - 00:36
Sejiwa Merajut Era, Panggung Kebaya yang Menghidupkan Budaya Deretan model berbalut kebaya modern tampil memukau di halaman Hotel Tugu Malang dalam acara Sejiwa Merajut Era. (FOTO: Afanin Rushafah/TIMES Indonesia).

TIMES MALANG, MALANG – Halaman Hotel Tugu Malang bertransformasi menjadi panggung budaya yang memikat.

Derap langkah model, gemerlap kain wastra, dan sorot lampu yang menari di antara tamu undangan menciptakan suasana yang tak sekadar sebuah peragaan busana, melainkan sebuah perayaan identitas dan jiwa bangsa.

Acara bertajuk Sejiwa Merajut Era, yang digelar Jumat (8/8/2025) sore ini lahir dari gagasan desainer Reza Wu melalui Rezawu Atelier, berkolaborasi dengan Sido Production dan LT Pro, dengan dukungan penuh dari Hotel Tugu Malang.

Mimi D Pramita, tim leader acara, menyebutkan bahwa meski Hari Kebaya Nasional jatuh pada Juni lalu, momen ini sengaja digelar di bulan Agustus untuk menyatu dengan semangat kemerdekaan dan memastikan semua persiapan berjalan sempurna.

“Kami ingin kebaya tetap eksis di tengah tren modern. Tetap berakar pada adat, tapi di-contemporary agar relevan dengan generasi sekarang,” ujarnya.

Sekitar 100 tamu undangan hadir, mulai dari influencer, pelaku mode, pegiat budaya, hingga perwakilan komunitas kreatif Malang. Busana yang mereka kenakan selaras dengan tema yakni atasan kebaya atau beskap, berpadu indah dengan wastra warna-warni.

inovasi-fashion-kebaya.jpgTiga mahasiswa Program Studi Tata Busana Universitas Negeri Malang berpose bersama karya inovasi fashion kebaya rancangan mereka. (FOTO: Afanin Rushafah/TIMES Indonesia). 

Aura kemewahan semakin terasa ketika lantunan musik tradisional berpadu harmonis dengan tata lampu hangat yang menyapu setiap sudut panggung. Para model berjalan di area outdoor, menyapa penonton dari jarak dekat, sehingga detail sulaman, motif kain, dan potongan kebaya bisa dinikmati tanpa batas.

Bukan hanya fashion show, acara ini juga menjadi ruang bagi pelaku UMKM, seperti pengrajin batik tulis dan penjahit kebaya, untuk menampilkan karya mereka. Stan-stan kecil berjajar di sisi panggung, memamerkan kain batik dengan motif khas Jawa Timur, aksesori perhiasan tradisional, hingga sepatu buatan tangan yang menambah kesempurnaan busana kebaya.

Frisca Putri Maharani, mahasiswa Tata Busana Universitas Negeri Malang yang pernah magang di Rezawu Atelier, mengaku terkesan.

“Event Kak Reza itu nggak pernah gagal. Koleksinya keren, konsepnya unik, dan detail busananya bisa dilihat jelas,” tuturnya penuh semangat.

Sejiwa-Merajut-Era.jpgLatar belakang panggung bertuliskan “Sejiwa Merajut Era” pada acara Rezawu Atelier, memadukan nuansa tradisi dan sentuhan modern. (FOTO: Afanin Rushafah/TIMES Indonesia).

Pemilihan Hotel Tugu Malang sebagai lokasi bukan tanpa alasan. Bagi Mimi D Pramita, hotel ini adalah ikon kota yang sarat sejarah, berada di pusat kota, dan aktif mendukung kegiatan budaya.

“Tempat ini punya jiwa yang sama dengan konsep acara yang memadukan tradisi dan kemodernan,” tambahnya.

Sejiwa Merajut Era membawa pesan sederhana namun mendalam: budaya tak mengenal batas usia. Dari generasi muda hingga tua, semua memiliki peran dalam merajut dan menjaga warisan. Di tengah lampu yang hangat, denting musik yang syahdu, dan tepuk tangan yang tak putus, kebaya kembali berbicara dalam bahasa yang menyatukan semua hati.

Sebagai penutup, Reza mengungkapkan bahwa acara ini akan menjadi agenda tahunan dengan tema berbeda di setiap penyelenggaraan. Namun, satu hal yang akan selalu sama yaitu misinya untuk menjaga kebaya agar tetap hidup di setiap era. (*)

Pewarta : TIMES Magang 2025
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.