TIMES MALANG, JAKARTA – Band fenomenal Linkin Park mengumumkan vokalis baru Emily Armstrong. Namun penunjukan Emily itu langsung diprotes oleh Jaime Bennington, anak Chester Bennington. 

Jaime menuliskan ketidak setujuannya akan Emily yang diposting di instagram storynya. Pada postingan itu ia menyebutkan beberapa alasannya. 

Setidaknya ada lima alasan krusial yang membuat Jaime nggak setuju bila Emily menggantikan posisi ayahnya sebagai vokalis Linkin Park. 

Alasan itu mulai dari latar belakang Emily yang terafiliasi dengan gereja Scientology (gereja yang disebut juga 'gereja artis' yang punya akses terhadap teknologi canggih). Selain itu Jaime menyebut Emily juga pernahmendukung Danny Masterson, terdakwa kasus pemerkosaan. 

Jaime turut menyebut bahwa dengan vokalis baru ini, Linkin Park seakan membuat keputusan yang gegabah bahkan menghapus warisan Chester secara langsung. Terlebih pengumuman posisi vokalis dilakukan saat Bulan Pencegahan Bunuh Diri Internasional. 

"Orang-orang sulit memahami bagaimana Anda diam-diam menghapus kehidupan dan warisan ayah saya secara langsung," tulis Jaime.

Jaime menuding Mike Shinoda dan anggota Linkin Park lainnya tidak peka dengan kondisi keluarga mendiang Chester. 

Diketahui Chester Bennington mengakhiri hidupnya sendiri pada 20 Juli 2017 lalu. Ia ditemukan gantung diri di Palis Verdes Estates tepat pada hari ulang tahun sahabatnya Chris Cornell. Sebelumnya Cornell juga ditemukan gantung diri di sebuah hotel di Ditroid AS pada 18 Mei 2017.

Linkin Park

Linkin Park merupakan band rock asal Amerika Serikat yang resmi terbentuk pada tahun 1999. Band ini terbantuk karena persahabatan antara Mike Shinoda dan Mark Wakefield. Tahun 1996 mereka membentuk band bernama Xero. Barulah tahun 1999 Chester Bennington bergabung. Namun Chester bilang kalau dia nggak suka alisan Hip Hop. 

Kemudian Mike Shinoda dan Mark Wakefield sepakat untuk mengusung genre rock dengan Chester sebagai vokalisnya. Akhirnya Xero ganti nama menjadi Linkin Park. 

Di tahun yang sama, Linkin Park langsung merilis album perdana berjudul Hybird Theory. 

Bersama Linkin Park, Chester juga mengerjakan materi lagu barenga Delson dan Shinoda. Chester banyak menyumbangkan lirik lagu yang diangkat dari kisah masa kecilnya yang tidak menyenangkan, termasuk soal kekerasan seksual yang dialaminya. 

Saat ini Linkin Park beranggotakan Mike Shinoda, Brad Delson, Phoenix, Joe Hahn dengan dua personil baru, yaitu Emily Armstrong (dari band Dead Sara) sebagai co-vocalist dan Colin Brittain (penulis lagu/produser untuk G Flip, Illenium, One OK Rock) sebagai drummer.

Chester Bennington

Sebagai vokalis band rock, suara Chester Bennington sudah menjadi ikon dari Linkn Park. Kematiannya tentu saja membuat penggemar terkejut dan duka berkepanjangan. 

Kabar meninggalnya Chester langsung trending topic di Twitterm saat itu ramai dengan tagar #intheend, #chesterbennington #linkinpark 

Penggemar berasumsi bahwa beputusannya bunuh diri disebut karena ia depresi. Pria asal Arizona itu memang mengalami hidup yang sulit sejak kecil.

Mulai dari perceraian orang tua dan mengalami kekerasan seksual saat usianya masih 7 tahun. Chester juga mengonsumsi alkohol dan ketergantungan narkotika saat usianya belum genap 20 tahun. 

Dikutip dari Majalah People gejala depresi Chester mulai tampak pada sekitar tahun 2015. Pada wawancara itu, Chester mengaku ia membenci hidupnya sendiri. "Aku benar-benar membenci hidupku dan aku merasa seperti 'aku tak ingin punya perasaan, aku ingin menjadi sosiopat. Aku tak mau apa pun. Aku tak mau peduli dengan apa yang orang rasakan. Aku ingin tak merasakan apa-apa'," ungkapnya.

Namun Chester berhasil mengalihkan rasa depresinya itu menjadi karya musik. Ia menuangkan segala perasaannya dalam lirik lagu. Salah satu lagu yang menjadi wadah curhat sang vokalis adalah Heavy, yang terdapat pada album One More Light. 

Di sisi lain Chester terus berusaha membuka diri untuk menjaga kewarasannya. 

Mentalnya kembali terguncnag saat sahabatnya Chris Cornell meninggal dunia. Chester Bennington juga merilis surat terbuka di media sosialnya, yang berisi tentang dukacita dan rasa cintanya untuk Chris Cornell.

"Anda telah mengilhami saya dalam banyak hal yang tidak akan pernah Anda ketahui. Bakatmu murni dan tak tertandingi. Suara Anda adalah sukacita dan rasa sakit, kemarahan dan pengampunan, cinta dan sakit hati, yang terbungkus menjadi satu. Saya rasa itulah kita semua. Anda membantu saya mengerti itu," tutur Chester Bennington. 

Emily Armstrong 

Sebelum bergabung dengan Linkin Park, Emily Armstrong merupakan vokalis Dead Sara. 

Bakat bernyanyinya memang sudah tampak sajak masih belia. Namun secara profesional ia mulai berkarir pada 2002 dengan bergabung dengan Siouxsie Medley. 

Siouxsie Medley kemudian bertransformasi menjadi Dead Sara. Dead Sara menjadi band indie yang paling populer di Amerika. Band itu juga telah merilis beberapa album.

Emily Armstrong lalu dipilih oleh Mike Shinoda untuk menggantikan posisi Chester. Alasannya Mike Shinoda menyebut jika Emily punya chemistry yang kuat dengan lagu-lagi Linkin Park.

Kini kehadiran Emily Armstrong justru membelah penggemar. Ada yang nggak setuju namun banyak pula yang mendukung. Kalau kamu gimana TIMES Lovers? (*)