TIMES MALANG, MALANG – Polresta Malang Kota telah meningkatkan kasus kaburnya lima calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Wanita (TKW) dari Balai Latihan Kerja (BLK) Luar Negeri (LN) PT Central Karya Semesta (PT CKS) Kota Malang ke tahapan penyidikan.

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Leonardus Simarmata mengatakan, kasus kaburnya calon TKW hingga mengalami luka parah tersebut ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan.

"Kita naikan status ke penyidikan. Kami telah membuat LP midel A kemarin," ujar Leo saat ditemui awak media, Sabtu (12/6/2021).

Leo mengungkapkan, saat ini sudah melakukan pemeriksaan kepada 11 saksi atas peristiwa kaburnya lima calon TKW tersebut yang diduga karena tak tahan dengan kekerasan di BLK hingga ada yang meninggal dunia.

"Saksi-saksi ada dari perusahaan, korban dan tetangga di sekitar lokasi," katanya.

Untuk tersangka, Leo belum bisa menyebutkan siapa yang akan bertanggung jawab dalam kasus tersebut dan masih melakukan beberapa tahapan penyidikan.

"Kita baru dalam tahap sidik. Kami belum menetapkan tersangka," imbuhnya.

Leo juga menyebutkan, sementara ini dalam kasus tersebut, PT CKS diduga melakukan tindak pidana perdagangan orang dan akan mendalami unsur-unsur pasal yang menyangkut dengan peristiwa di PT CKS.

"Ini tindak pidana perdagangan orang. Unsur-unsur pasalnya masih kami dalami. Dugaannya perdagangan orang," tandasnya.

Sebagai informasi, pada Rabu (9/6/2021) lalu, lima calon TKW tersebut nelat kabur melalui lantai empat dengan menggunakan selimut yang disambungkan.

Nahasnya, pada proses kabur tersebut, tiga diantara lima calon TKW tersebut terjatuh dan mengalami luka patah kaki hingga di tolong oleh warga sekitar.

Salah satu korban yang ditolong warga, sempat mengaku bahwa para calon TKW tersebut sering kali disiksa dan tak tahan lagi dengan perlakuan buruk dari BLK LN PT CKS. (*)