https://malang.times.co.id/
Opini

Menavigasi Deep Learning dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 20 Januari 2025 - 23:21
Menavigasi Deep Learning dalam Kurikulum Merdeka Mohammad Hairul, Kepala SMPN 1 Curahdami, Bondowoso. Dewan Pakar Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Bondowoso.

TIMES MALANG, BONDOWOSO – Pendidikan abad 21 menghadapi tantangan besar. Di antaranya kemajuan teknologi yang cepat, globalisasi, dan perubahan kebutuhan dunia kerja. Tantangan ini mengharuskan sistem pendidikan tidak hanya fokus pada penguasaan materi. Butuh juga pemahaman lebih mendalam dan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Salah satu pendekatan yang semakin populer menghadapi tantangan ini adalah deep learning. Pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam, kemampuan analisis kritis, dan pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Deep learning dalam dunia pendidikan mengacu pada pembelajaran yang melibatkan pemahaman yang mendalam. Ia juga menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipelajari, dan penerapannya dalam berbagai situasi nyata. 

Tujuannya adalah untuk membekali siswa dengan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan dalam berbagai kondisi kehidupan.

Pendekatan ini lebih dari sekadar menghafal informasi. Deep learning mendorong siswa untuk terlibat dalam aktivitas kognitif tingkat tinggi. Seperti berpikir kritis, refleksi, dan pemecahan masalah. 

Semua itu membantu mereka memahami hubungan antara konsep-konsep dengan lebih mendalam. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk memasukkan deep learning dalam pembelajaran sehari-hari.

Salah satu strategi populer untuk deep learning adalah Project-Based Learning (PBL). Siswa bekerja dalam proyek nyata yang menantang untuk merancang dan menyelesaikan solusi. 

Pendekatan ini mendorong penerapan pengetahuan dalam situasi kompleks dan mengembangkan keterampilan problem-solving, kolaborasi, serta kreativitas. 

Kelebihannya, PBL bisa meningkatkan keterampilan praktis dan membantu siswa menerapkan konsep dalam kehidupan nyata. Namun, pendekatan ini juga memerlukan waktu dan sumber daya yang cukup besar.

Strategi lainnya yang tak kalah penting adalah Problem-Based Learning (PBL). Ia berfokus pada pemecahan masalah nyata. Siswa diberikan masalah yang perlu dianalisis dan membutuhkan penerapan berbagai konsep untuk menemukan solusi. 

Pendekatan ini mendorong siswa untuk berpikir kritis dan kreatif, serta mengembangkan keterampilan analisis dan evaluasi. Kelebihannya, PBL bisa meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan evaluasi. Namun, pendekatan ini membutuhkan fasilitator yang ahli untuk memandu proses.

Inquiry-Based Learning mendorong siswa untuk aktif mengajukan pertanyaan, melakukan riset, dan mengeksplorasi topik lebih dalam. Pendekatan ini membuat siswa lebih terlibat dalam proses pembelajaran dan mengembangkan keterampilan dalam menyelesaikan masalah serta kemampuan berpikir tentang cara mereka belajar (metakognisi). 

Kelebihannya, pendekatan ini bisa meningkatkan rasa ingin tahu dan keterampilan penelitian. Namun, kekurangannya, metode ini bisa memakan waktu dan memerlukan pengarahan agar siswa tetap fokus.

Collaborative Learning mendorong siswa bekerja bersama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah atau proyek. Pendekatan ini memperkuat keterampilan sosial, komunikasi, dan kerja tim yang penting dalam deep learning. 

Melalui kolaborasi, siswa bisa berbagi perspektif, menguji ide, dan belajar satu sama lain. Kelebihannya, ini meningkatkan keterampilan komunikasi dan sosial. Namun, ada potensi ketergantungan pada anggota kelompok yang kurang aktif.

Dalam Flipped Classroom, siswa mempelajari materi di rumah (melalui video atau bacaan) dan mengaplikasikannya di kelas melalui diskusi atau kegiatan berbasis proyek. Pendekatan ini memberikan lebih banyak waktu di kelas untuk diskusi mendalam dan penerapan praktis, yang mendukung pengembangan deep learning. 

Kelebihannya, ini meningkatkan interaksi di kelas dan penerapan praktis dari konsep yang dipelajari. Namun, metode ini memerlukan teknologi yang memadai dan kesiapan siswa untuk belajar secara mandiri.

Experiential Learning melibatkan pengalaman langsung, di mana siswa tidak hanya belajar teori atau membaca materi, tetapi juga berpartisipasi dalam pengalaman nyata, seperti magang, kunjungan lapangan, atau eksperimen yang relevan. 

Pendekatan ini memperdalam pemahaman siswa dan menghubungkan pengetahuan dengan aplikasi dunia nyata. Kelebihannya, pengalaman nyata bisa meningkatkan pemahaman dan keterampilan praktis. Namun, metode ini membutuhkan perencanaan yang matang dan biaya yang cukup tinggi.

Dengan menerapkan strategi-strategi itu, kita bisa merasakan berbagai manfaat dari deep learning, termasuk pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi, seperti analisis, evaluasi, dan sintesis. Ini memungkinkan siswa untuk beradaptasi dengan cepat dalam dunia yang terus berubah dan penuh tantangan.

Melihat manfaat tersebut, jelas bahwa deep learning adalah kunci untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan. Pendekatan ini membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan untuk memecahkan masalah, berkolaborasi, dan berinovasi. Deep learning sangat relevan dengan tuntutan abad 21, yang memerlukan individu yang mampu berpikir kreatif, kritis, dan bekerja sama.

Menavigasi deep learning dalam kurikulum merdeka berarti membimbing siswa melalui proses pembelajaran yang mendalam dan berkelanjutan. Ini bukan hanya soal menguasai satu konsep atau keterampilan, tetapi juga perjalanan intelektual yang membekali siswa dengan kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi. 

Dengan menavigasi deep learning, pendidikan bisa memberikan arah yang jelas dalam membentuk individu yang siap menghadapi tantangan global dan memberikan kontribusi positif dalam berbagai aspek kehidupan.

***

*) Oleh : Mohammad Hairul, Kepala SMPN 1 Curahdami, Bondowoso. Dewan Pakar Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Bondowoso.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

*) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.