https://malang.times.co.id/
Opini

Selebrasi Lebaran Idul Fitri: Antara Relegi dan Tradisi

Minggu, 30 Maret 2025 - 10:42
Selebrasi Lebaran Idul Fitri: Antara Relegi dan Tradisi HM. Basori, M.Si, Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocacy

TIMES MALANG, JAKARTA – Ramadan adalah sebuah ritual ibadah kolosal yang benar benar mempengaruhi kehidupan beragama seseorang maupun sosial. Umat manusia sedunia menjalankan ibadah puasa dengan serempak dan setiap individu melakukan ibadah puasa dengan side efek yang luar biasa. 

Puasa Ramadan merubah pola makan, pola tidur, pola ibadah dan kebiasaan diri yang penuh makna spiritual bagi dirinya. Disisi lain Romadlon menjadi faktor utama berputarnya ekonomi rakyat yang sangat besar. 

Seperti yang di rilis oleh kompas, perputaran uang saat Idul fitri diperkirakan sampai 157,3 T di tahun 2024. Sedangkan tahun 2025 diperkirakan menurun menjadi 136,97 T. Itu artinya perputaran ekonomi saat Ramadan hingga Idul fitri sangat besar. 

Selebrasi lebaran Idul fitri rakyat indonesia memiliki makna yang sangat besar dalam kehidupan beragama dan sosial. Lebaran dipahami sebagai pesta untuk meluapkan rasa syukur karena telah menyelesaikan ibadah puasa selama satu bulan penuh. 

Lahir dan batin ditempa dengan beribadah pada siang maupun malam. Maka perjuangan berat tersebut disyukuri dengan berbagi makanan, uang, beras atau yang lainnya. 

Lebaran Idul fitri juga melahirkan kesetiakawanan dan kesolehan sosial pada umat Islam. Tradisi silaturrohmi mengokohkan persatuan dan kesatuan bangsa. Tradisi bersedekah dan zakat melahirkan rasa ta’awun (saling membantu) pada sesama yang memiliki keterbatasan ekonomi. 

Perayaan hari raya Idul fitri di Indonesia adalah kolaborasi antara ritual keagamaan dengan tradisi yang luar biasa. Seluruh kaum muslimin di seluruh Indonesia telah menjalankan ibadah puasa beserta amalan sunah lain yang melahirkan keimanan dan ketaatan yang semakin meningkat. 

Bukti nyata dan ritual keagamaan yang dilakukan adalah semangat berjamah, melakukan solat tarawih, tadarus Al-Qur’an, solat malam, iktikaf selama Romadlon dan amalan lainnya. 

Sementara tradisi baik ketika Ramadan dan Lebaran yang paling ngetren di Indonesia adalah Mudik Lebaran. Mudik Lebaran  tidak bisa dianggap sepele, karena tradisi ini ternyata memiliki makna ekonomi yang tinggi. 

Mudik Lebaran mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi di desa karena tradisi ini melahirkan kebiasaan membeli baju baru, menyiapkan makan makan, memberi perabot rumah tangga dan lainnya.

Moderasi kehidupan beragama di Indonesia sangat bagus. Urusan perbedaan dalam menjalankan ibadah antar umat beragama sudah selesai dan tidak ada masalah. Masing masing agama saling toleran dan memberikan support untuk menciptakan ketentraman dan kebersamaan. 

Sungguh indah hidup di Indonesia, tradisi Lebaran dan nilai agama selama Romadlon hingga Lebaran benar benar mengokohkan persatuan kesatuan disamping meningkatkan pertumbuhan ekonomi bagi dunia usaha. 

Kokohnya persatuan dan tradisi silaturrohmi Lebaran di atas, Semoga Allah melindungi bangsa Indonesia dari semua cobaan yang mengarah pada disintegrasi bangsa dan perpecahan. Amin.

***

*) Oleh : HM. Basori, M.Si, Direktur Sekolah Perubahan, Training, Research, Consulting, and Advocacy.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.idAksesoris ponsel

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta : Hainor Rahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.