https://malang.times.co.id/
Opini

Jombang Darurat Kriminal: Saatnya Pendidikan Memulihkan Moral

Sabtu, 22 Februari 2025 - 17:06
Jombang Darurat Kriminal: Saatnya Pendidikan Memulihkan Moral Muhammad Najihul Huda, M.Pd., Mahasiswa Program Doktoral PAI UINSA Surabaya dan Dosen Universitas Darul ‘Ulum Jombang.

TIMES MALANG, JOMBANG – Jombang, kota yang selama ini dikenal sebagai kota santri dengan puluhan pondok pesantren yang tersebar di berbagai sudut wilayahnya, kini diguncang serangkaian kasus kriminal yang menggemparkan.

Dalam waktu singkat, publik dikejutkan dengan penemuan mayat remaja laki-laki di hutan Kabuh, mayat remaja perempuan di sungai Megaluh, hingga mayat tanpa kepala di area persawahan di desa Megaluh.

Setelah diungkap oleh pihak kepolisian, ditemukan bahwa baik pelaku maupun korban mayoritas merupakan warga Jombang. Lebih mencengangkan, kronologi awal dari berbagai peristiwa tragis tersebut selalu diawali dengan konsumsi minuman keras.

Fenomena ini memunculkan pertanyaan besar: mengapa hal ini bisa terjadi di kota yang identik dengan religiusitas? Mengapa masyarakat yang hidup berdampingan dengan pondok pesantren justru terseret dalam arus dekadensi moral yang semakin mengkhawatirkan?

Pendidikan yang Berorientasi Akademis dan Krisis Moral

Dalam era globalisasi, sistem pendidikan nasional cenderung lebih berorientasi pada pencapaian akademis semata. Pendidikan moral dan spiritual, yang seharusnya menjadi pondasi karakter individu, justru semakin terpinggirkan.

Kurikulum yang diterapkan saat ini lebih menitikberatkan pada kompetensi kognitif dibandingkan pembentukan akhlak. Padahal, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) tahun 2003 jelas menegaskan bahwa pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia.

Namun, dalam praktiknya, tujuan ini kerap tidak tercapai karena adanya dikotomi pendidikan. Sekolah umum lebih fokus pada aspek akademis, sementara pendidikan agama lebih banyak diberikan di lembaga berbasis keagamaan seperti pesantren. Akibatnya, banyak individu yang cerdas secara intelektual, tetapi rapuh secara moral dan spiritual.

Kondisi ini menunjukkan bahwa kita harus mereformasi sistem pendidikan agar tidak hanya mengejar kecerdasan akademis, tetapi juga membangun karakter yang kuat. Pendidikan seharusnya tidak menciptakan manusia yang hanya mahir dalam berpikir logis, tetapi juga memiliki kesadaran akan pentingnya nilai-nilai moral dalam kehidupan sosial. Jika hal ini tidak segera diatasi, maka generasi mendatang akan kehilangan arah dan lebih mudah terjerumus dalam perilaku menyimpang.

Pentingnya Integrasi Pendidikan Akademik dan Karakter

Pendidikan seharusnya tidak hanya membentuk kemampuan berpikir logis dan analitis, tetapi juga memperkuat karakter dan nilai-nilai luhur dalam diri peserta didik. Jombang yang selama ini dikenal sebagai kota santri memiliki warisan pendidikan berbasis agama yang kaya, namun tampaknya belum sepenuhnya terserap dalam kehidupan masyarakat luas.

Meningkatnya angka kriminalitas yang berakar dari penyalahgunaan minuman keras menunjukkan bahwa ada kesenjangan antara nilai-nilai yang diajarkan di lingkungan pesantren dengan realitas sosial yang berkembang di masyarakat. Ada celah besar yang belum terisi dalam sistem pendidikan kita, yaitu integrasi antara ilmu pengetahuan dan pendidikan karakter yang komprehensif.

Realitas ini menuntut adanya pendekatan baru dalam pendidikan, di mana nilai-nilai karakter dan moral ditanamkan tidak hanya melalui pendidikan agama, tetapi juga dalam setiap aspek pembelajaran.

Pendidikan karakter seharusnya tidak hanya menjadi tambahan dalam kurikulum, tetapi harus menjadi bagian inti yang tak terpisahkan dari setiap mata pelajaran. Jika dilakukan dengan benar, maka generasi muda akan tumbuh dengan kesadaran moral yang kuat, yang pada akhirnya akan membentuk lingkungan sosial yang lebih baik.

Membangun Kurikulum Integratif sebagai Solusi

Kurikulum integratif harus menjadi solusi yang diimplementasikan untuk menyelaraskan aspek akademis dan spiritual dalam proses pendidikan. Jika sistem pendidikan di Jombang dapat menggabungkan nilai-nilai keagamaan dan moral dalam setiap mata pelajaran, maka generasi muda akan memiliki pemahaman yang lebih kuat tentang tanggung jawab sosial dan etika.

Pendidikan karakter harus menjadi bagian integral dalam setiap mata pelajaran, bukan hanya sekadar pelengkap dalam kegiatan ekstrakurikuler. Guru harus dilatih untuk mampu menyisipkan nilai-nilai moral dan etika dalam setiap materi yang diajarkan.

Dengan begitu, peserta didik tidak hanya belajar tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga bagaimana mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Pendekatan ini bukan sekadar wacana, tetapi harus menjadi gerakan nyata yang didukung oleh semua pihak. Tanpa implementasi yang serius, wacana kurikulum integratif hanya akan menjadi konsep tanpa dampak nyata.

Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, sekolah, pesantren, dan masyarakat menjadi kunci dalam menerapkan kurikulum yang mampu membentuk karakter sekaligus meningkatkan kompetensi akademik.

Kolaborasi Antara Sekolah dan Pesantren

Selain itu, kolaborasi antara sekolah umum dan pesantren harus diperkuat. Kota Jombang memiliki aset besar berupa pesantren yang sudah terbukti mampu mencetak individu berakhlak mulia. Pemerintah daerah bisa menginisiasi program kolaboratif antara sekolah umum dan pesantren agar terjadi transfer nilai yang lebih efektif.

Misalnya, sekolah umum bisa mengadopsi metode pendidikan pesantren dalam hal pembentukan karakter, seperti menerapkan sistem pembiasaan ibadah, kegiatan sosial berbasis keagamaan, serta program mentoring moral yang lebih intensif.

Jika sistem pendidikan di Jombang mampu memadukan nilai-nilai spiritual dengan ilmu pengetahuan modern, maka kota ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun masyarakat yang berbudaya dan bermoral tinggi.

Sinergi ini harus dipandang sebagai investasi jangka panjang dalam membentuk masyarakat yang lebih beradab. Jika generasi muda tumbuh dengan pemahaman yang seimbang antara ilmu dan moral.

Maka kita bisa mengantisipasi berbagai bentuk degradasi moral yang semakin marak terjadi. Dengan adanya kolaborasi ini, pendidikan di Jombang akan semakin kuat dalam mempertahankan identitasnya sebagai kota santri.

Peran Masyarakat dalam Pendidikan Karakter

Selain pendidikan formal, pendidikan berbasis masyarakat juga harus diperkuat. Program pengajian, kajian moral, serta pembinaan remaja harus digalakkan agar tidak ada celah bagi pergaulan bebas dan penyalahgunaan minuman keras.

Masyarakat harus dilibatkan dalam proses pembentukan karakter anak-anak muda, karena keluarga dan lingkungan memiliki peran besar dalam membentuk pola pikir dan kebiasaan seseorang.

Jika masyarakat dapat bekerja sama dengan sekolah dan pesantren dalam menanamkan nilai-nilai positif, maka akan tercipta lingkungan sosial yang lebih sehat dan bebas dari pengaruh negatif.

Kita tidak bisa sepenuhnya mengandalkan institusi pendidikan dalam membentuk karakter generasi muda. Keluarga dan masyarakat memiliki peran yang sama pentingnya dalam membangun moralitas individu.

Oleh karena itu, diperlukan pendekatan holistik di mana setiap elemen dalam masyarakat ikut serta dalam membangun ekosistem pendidikan yang sehat dan berorientasi pada pembentukan karakter.

Regulasi dan Pengawasan Minuman Keras

Pemerintah daerah juga harus mengambil peran aktif dalam menanggulangi peredaran minuman keras yang menjadi pemicu utama tindak kriminal. Regulasi yang lebih ketat harus diterapkan untuk membatasi akses terhadap minuman keras, terutama bagi remaja dan anak muda. Aparat penegak hukum harus lebih sigap dalam menindak pelanggaran terkait distribusi dan konsumsi minuman keras.

Selain itu, sosialisasi mengenai bahaya minuman keras dan dampaknya terhadap kehidupan sosial harus diperluas melalui berbagai media, termasuk media digital yang banyak diakses oleh generasi muda. Tindakan preventif ini harus didukung dengan kebijakan yang tegas serta sosialisasi yang masif.

Jika peredaran minuman keras tidak diawasi dengan ketat, maka upaya pendidikan moral yang dilakukan akan menjadi sia-sia. Regulasi yang jelas dan pengawasan ketat akan membantu menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi perkembangan generasi muda yang sehat dan berkarakter.

Mengembalikan Jombang sebagai Kota Santri

Kejadian kriminal yang belakangan ini mengguncang Jombang bukan hanya tanggung jawab aparat penegak hukum semata, tetapi juga merupakan alarm bagi dunia pendidikan untuk berbenah.

Kurikulum integratif yang mengharmoniskan antara aspek akademis dan spiritual harus segera diterapkan agar generasi muda tidak hanya tumbuh menjadi individu yang cerdas, tetapi juga memiliki karakter kuat yang berlandaskan nilai-nilai moral dan agama.

Jika tidak segera ditangani, Jombang yang selama ini dikenal sebagai kota santri bisa kehilangan identitasnya. Sudah saatnya kita kembali kepada pendidikan yang membentuk manusia seutuhnya: berilmu, berakhlak, dan bertanggung jawab terhadap lingkungannya.

Dengan keterlibatan semua pihak, Jombang bisa kembali menjadi kota yang menjadi simbol pendidikan karakter berbasis agama yang kokoh. Inilah momentum bagi kita untuk memperbaiki sistem yang ada, sehingga Jombang tetap menjadi ikon pendidikan yang tidak hanya unggul dalam akademik, tetapi juga dalam moral dan spiritual.

***

*) Oleh : Muhammad Najihul Huda, M.Pd., Mahasiswa Program Doktoral PAI UINSA Surabaya dan Dosen Universitas Darul ‘Ulum Jombang.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.