https://malang.times.co.id/
Opini

Transformasi Pendidikan Kesetaraan dengan Deep Learning

Rabu, 22 Januari 2025 - 16:17
Transformasi Pendidikan Kesetaraan dengan Deep Learning Laila Sari, Mahasiswi Doktoral Pendidikan Program Pascasarja Universitas Sumatera Utara dan Ketua ASTINA Kabupaten Deli Serdang.

TIMES MALANG, SUMATERA UTARA – Pendekatan deep learning dalam pembelajaran yang diusung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Prof. Abdul Mu’ti, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran serta membentuk generasi cerdas dan mau berpikir kritis. Hal ini menjadi perhatian di semua kalangan pendidik, termasuk pendidikan nonformal atau kesetaraan. 

Pendidikan kesetaraan yang diselenggarakan melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) atau di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), merupakan pendidikan nonformal yang mencakup program Paket A/Setara SD, Paket B/Setara SMP, dan Paket C/Setara SMA dengan menekankan pada penguasaan pengetahuan.

Keterampilan fungsional dan pengembangan sikap serta kepribadian profesional peserta didik yang memiliki keterbatasan waktu, tempat, atau ekonomi. Namun tak dapat dipungkiri, beberapa tantangan seperti rendahnya partisipasi, minimnya sumber daya atau Tutor berkualitas dan juga terbatasnya inovasi pembelajaran masih menjadi hambatan bagi pengelola PKBM/SKB. 

Kenyataan di lapangan, peserta didik pendidikan kesetaraan terdiri dari mereka yang sudah bekerja atau memiliki tanggung jawab lain, walaupun semakin kesini, PKBM/SKB memiliki peserta didik usia sekolah yang masuk dengan berbagai alasan tertentu.

Oleh sebab itu, pendekatan deep learning memungkinkan untuk menjadi alternatif cara pembelajaran yang kontekstual dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Segala keunikan peserta didik di PKBM/SKB, dapat menjadi alasan untuk lebih mendalami materi, dapat aktif terlibat melalui diskusi, proyek atau simulasi, baik pada metode pembelajaran tatap muka, tutorial, dan mandiri. 

Peserta didik didorong untuk lebih memahami dan mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh pada kehidupannya dan permasalahan nyata di sosialnya. 

Melalui pendekatan deep learning, peserta didik juga didorong menjadi pembelajar mandiri sekaligus bekerja dalam sebuah tim. Hal ini sejalan dengan kebutuhan dunia kerja dan kehidupan sosial peserta didik kesetaraan.

Tantangan dalam Menerapkan Deep Learning

Deep learning atau pembelajaran mendalam merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful) melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu. 

Pada konteks pendidikan bukan sekedar tentang teknologi, tetapi pendekatan yang menitikberatkan pada pemahaman menyeluruh, berpikir kritis, dan kemampuan memecahkan masalah nyata. Peserta didik bukan hanya diminta untuk sekedar menghafal, tapi juga memahami konteks, menganalisis informasi, dan menghasilkan solusi.

Pendekatan deep learning secara teori memang sangat relevan untuk pembelajaran di pendidikan kesetaraan, namun tentunya juga memiliki tantangan tersendiri. Banyak PKBM/SKB yang masih kekurangan fasilitas, teknologi, dan buku Pelajaran. Maka solusi kreatif yang dapat ditawarkan adalah dengan memanfaatkan bahan lokal atau metode pembelajaran berbasis pengalaman sebagai sebuah alternatif.

Tantangan lainnya adalah keberadaan Tutor atau pamong yang masih minim inovasi dan minim kreativitas dalam menerapkan pendekatan deep learning ini. Perlu adanya pelatihan intensif untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip deep learning dan pelibatan akademisi serta institusi pendidikan tinggi untuk berperan.

Selain itu, tantangan dari peserta didik itu sendiri yang sering kali memiliki waktu terbatas karena harus bekerja atau memiliki kesibukan lain yang pastinya akan membutuhkan penyesuaian. Institusi PKBM/SKB membutuhkan suatu rancangan metode pembelajaran yang fleksibel agar pembelajaran tetap dapat dilaksanakan dengan lebih efektif.

Pendekatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan akademik, tetapi juga mampu melatih keterampilan hidup yang relevan sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik. Deep learning mengubah cara belajar menjadi lebih bermakna, berkelanjutan, dan berorientasi pada solusi.

Menjawab Tantangan Pendidikan Kesetaraan

Pendekatan deep learning bukanlah jalan keluar instan, tetapi sebuah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan kesetaraan. Pengelolaan yang tepat, deep learning menjadi kunci dalam menjawab tantangan, yaitu bagaimana menjadikan pendidikan nonformal benar-benar relevan dan berdampak bagi kehidupan peserta didik.

Pendekatan deep learning memberikan peluang untuk melangkah ke depan di tengah perubahan zaman dengan pendekatan yang lebih inovatif dan relevan. 

Pendidikan kesetaraan harus berani bertransformasi dengan menawarkan keunikan dan cara belajar sesuai karakteristik dan kebutuhan. Siapkah kita untuk mencoba dan berbenah?

***

*) Oleh : Laila Sari, Mahasiswi Doktoral Pendidikan Program Pascasarja Universitas Sumatera Utara dan Ketua ASTINA Kabupaten Deli Serdang.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

 

____________
**) Kopi TIMES atau rubik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

Pewarta : Hainorrahman
Editor : Hainorrahman
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.