TIMES MALANG, JAKARTA – Wakil Ketua Asprov Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Papua, Rocky Bebena, menegaskan bahwa yang ikut Pekan Olahraga Nasional XX 2021 di Papua (PON Papua) tanpa pemain profesional.

Menurut Rocky, PON merupakan ajang pembinaan pemain muda dan tidak ingin ada pemain profesional dari Liga 1 dan Liga 2 Indonesia. Sehingga, jika tetap ada kontigen yang membawa pemain profesional akan disanksi.

Rocky menjelaskan, ketetapan PSSI ini tidak lepas dari masukan dan saran dari Asosiasi Provinsi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI).

"Komite Eksekutif (Exco) sudah rapat tanggal 9 Maret lalu, dan surat dari PSSI sudah kami terima tertanggal 10 Maret 2021, tentang perubahan ketentuan pemain sepak bola PON XX tahun 2021, bahkan Technical Handbook (THB) sudah ditetapkan dan akan menjadi pedoman bagi semua tim sepak bola PON," kata Rocky Bebena dilansir dari laman resmi dikutip dari laman PB PON Papua di Jakarta, Selasa (16/3/2021).

Rocky menambahkan bahwa cabang olah raga sepak bola juga menerapkan aturan maksimal pemain berusia 23 tahun, maka atlet yang bisa dimainkan wajib kelahiran 1 Januari 1997 ke atas.

Sedangkan, cabang sepak bola sendiri terdiri dari dua nomor, yaitu putra dan putri. Untuk sektor putra, sudah ada 12 tim yang dipastikan tampil di PON XX yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Jawa Barat dan tuan rumah Provinsi Papua.

Untuk diketahui, Pekan Olahraga Nasional (PON) merupakan pesta olahraga nasional di Indonesia. Kegiatan ini diadakan setiap empat tahun sekali dan diikuti seluruh provinsi di Indonesia. PON edisi 20 atau PON Papua akan digelar di Provinsi Papua. (*)