https://malang.times.co.id/
Pendidikan

Mahasiswa Kehutanan UB Kenalkan Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu pada Masyarakat Desa Banturejo

Kamis, 08 Agustus 2024 - 16:49
Mahasiswa Kehutanan UB Kenalkan Potensi Hasil Hutan Bukan Kayu pada Masyarakat Desa Banturejo Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya menyerahkan peta sebaran potensi HHBK kepada perwakilan warga Desa Banturejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.

TIMES MALANG, MALANG – Mahasiswa Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) mengenalkan hasil hutan bukan kayu (HHBK) guna meningkatkan kesadaran pelestarian lingkungan kepada warga Desa Banturejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.

Acara yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan,  Arif Delviawan, S.Hut., M.Agr., Ph.D, ini diikuti oleh perangkat desa, Karang Taruna, dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat.

Dalam kegiatan yang berlangsung pada 23 Juli 2024 ini, Arif Delviawan memberikan materi tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan pengelolaan HHBK. Tujuan dari pemberian materi ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat HHBK dan jenis-jenisnya yang ada di Desa Banturejo.

Untuk mencapai tujuan tersebut, mahasiswa UB mengembangkan tiga program kerja. Yang pertama, Optimalisasi Nilai Ekonomi Serasah Bunga dan Daun Pinus melalui pembuatan biopestisida dan pemasaran via e-commerce. Hasil program ini termasuk alat peraga, buku saku, akun e-commerce, produk biopestisida, dan desain logo.

Yang kedua, Pemetaan dan Pengembangan Potensi HHBK melalui website Desa Banturejo, dengan hasil berupa peta sebaran potensi HHBK, pengembangan website desa, modul potensi HHBK, dan website KKN FP UB Desa Banturejo.

Yang ketiga, Strategi Pengawetan Bambu melalui penanaman dan pemanfaatan seresah daun bambu untuk pengomposan guna meningkatkan kesuburan tanah. Hasil program ini meliputi desain kemasan, desain logo, flyer, produk, akun e-commerce, dan infrastruktur.

Sekretaris Desa Banturejo, Ibu Yenta Melia, dalam sambutannya, mengapresiasi inisiatif mahasiswa. “Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian serta memetakan potensi hasil hutan selain kayu. Dengan pemanfaatan optimal sumber daya alam, masyarakat dapat semakin sejahtera,” ujarnya.

Winardi, salah satu warga yang hadir, menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa terus berlanjut. “Kami sangat menghargai ilmu yang disampaikan dan berharap Universitas Brawijaya terus berbagi ilmu yang bermanfaat di masa mendatang,” katanya.

Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan diseminasi hasil pemetaan potensi HHBK yang melibatkan inventarisasi selama tiga pekan. Komoditas utama yang ditemukan antara lain durian, nangka, bambu, serta beberapa jenis anggrek hutan dan tanaman obat. Hasil inventarisasi ini dipetakan dan diserahkan kepada desa sebagai salah satu hasil program kerja.

Irfan Rosyidi, Kepala Desa Banturejo, mengapresiasi inovasi mahasiswa dan berharap program ini berkelanjutan. “Kami menyambut dengan tangan terbuka dan berharap program ini berdampak pada masyarakat Desa Banturejo,” ujarnya.

Mahasiswa juga melakukan praktek pembuatan kompos dari seresah daun bambu kering bersama perwakilan Gapoktan. Praktik ini mengajarkan masyarakat cara sederhana membuat kompos yang bernilai jual tinggi. Masyarakat menyarankan penggunaan molase dari tetes tebu sebagai pengganti gula jawa untuk efisiensi biaya. (*)

 

Pewarta :
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.