TIMES MALANG, MALANG – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang (FEB UNISMA) kembali menggelar 4th International Conference on Economics and Business and Social Sciences (ICEBUSS) secara hybrid di Hall K.H Abdurrahman Wahid Gedung Pascasarjana pada Selasa (1/2/2022).
Konferensi Internasional bergengsi ini menghadirkan peneliti dan praktisi dari 17 negara di dunia. Melalui forum internasional tersebut, FEB Unisma ingin berkontribusi secara ilmiah berbasis riset untuk memberikan solusi problem ekonomi, bisnis dan sosial dalama masa pemulihan Pandemi.
Gelaran konferensi 4th ICEBUSS kali ini mengusung tema “Recovery from the Pandemic: Outlook and Prospects for the Business and Economic in Asia” ini dihadiri keynote speaker Chotibhak (Pab) Jotikasthira (Associate Professor of Finance at the Edwin L. Cox School of Business at Southern Methodist University, Amerika Serikat.
Ia mengupas tentang Bond Price Fragility and the Structure of the Mutual Fund Industry. Sementara itu Wing Wah Tham (Associate Professor of Finance in the School of Banking and Finance of University of New South Wales, Australia) mengupas tentang Manufacturing and Process Innovation, Productivity, and Growth.

Sedangkan Dr Ameen Talib (Head of Applied Projects at Singapore University of Social Sciences (SUSS), Singapore) mengupas tentang Evolution of Accounting in the NEW Economy and the Increased Transparency.
Tak kalah menariknya juga ada honorary speaker dari Honorary Speakers: Prof. Elchin Gashimov, Ph.D (Vice Rector Moscow City University, Samara Russia) dan Dr. Haji Adanan bin Haji Basar, Rector of Kolej Universiti Perguruan Ugama Seri Begawan, Brunei Darussalam.
Selain itu dalam gelaran konferensi 4th ICEBUSS juga disemarakkan oleh para praktisi perusahaan multinasional seperti Mr Jeroen Mr. Jeroen Rijnenberg (CEO, Sustainable Business Development and Innovation Center), Netherlands,Mr. Fred Kuo (CEO, PT EMLIKU Smart Technology and Commissioner of Taiwan Artificial Intelligence Industry Association), Taiwan dan Mr. Neelesh Bhatia (Founder and CEO Akadasia, Singapore).
Rektor Unisma Prof. Dr. H. Maskuri, M.Si memberikan apresiasinya saat meberikan sambutan kegiatan 4th ICEBUSS. Ia menyampaikan bahwa konferensi internasional ini merupakan salah satu bentuk sumbangsih Pendidikan Tinggi dalam hal pengembangan keilmuan.
"Tidak hanya itu, tetapi juga kemaslahatan masyarakat secara umum dalam memberikan solusi permasalahan global akibat pandemi covid-19 melalui kontribusi riset bidang ekonomi, bisnis dan sosial sciences," paparnya.
Dalam acara ini Dekan FEB UNISMA, Nur Diana SE, MSI yang juga bertindak sebagai Conference Chair dalam sambutannya mengatakan bahwa untuk ke 4 kalinya ICEBUSS telah digelar, kali ini diselenggarakan dalam masa pemulihan akibat pandemi.
Untuk itulah sengaja mengumpulkan 110 penelitian dan praktisi dari 17 negara untuk membahas dan mengupas tentang prospek bisnis dan ekonomi dalam pemulihan ekonomi global.

Nur Diana mengatakan bahwa kegiatan 4th ICEBUSS ini diikuti oleh peneliti dan parkatisi (CEO perusahaan dunia) dari 17 negara yaitu USA, Australia, Singapore,Netherland, Russia,Japan, Malaysia, Taiwan, Uzbekistan, Qatar, Philipines, Brunei Darussalam, Thailand, India, China, Palestine and Indonesia.
“Dengan berlangsungnya 4th ICEBUSS ini diharapkan dapat secara signifikan menginspirasi akademisi atau peneliti lain untuk mencapai dampak yang lebih besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan bidang ekonomi, bisnis dan sosial sciences dalam pemulihan perekonomian global," terangnya.
Dekan FEB Unisma pun menyampaikan harapannya dalam kegiatan 4t ICEBUSS ini nantinya tetap akan memberikan kontribusi dalam hal mengkolaborasikan buah pemikiran dari peneliti dan praktisi di berbagai negara, supaya mereka bisa menggiatkan sektor ekonomi bisnis dan sosial science yang terpuruk karena pandemi.
Untuk diketahui 4th ICEBUSS 2022 FEB UNISMAyang menggandeng cohosts perguruan dan perusahaan dar 17 negara ini kemas secara Hibrid dalam format call for paper dibagi menjadi sesi pleno (plenary session) di mana para pembicara utama akan memberikan ceramah ilmiah sesuai dengan bidang keahlian masing-masing, serta sesi paralel (parallel session) di mana para peserta konferensi yang telah mendaftar dan mengirimkan paper telah terseleksi oleh pihak Scientific Commite untuk mempresentasikan secara oral dalam sesi paralel. (*)
| Pewarta | : Mohammad Naufal Ardiansyah |
| Editor | : Irfan Anshori |