https://malang.times.co.id/
Pendidikan

HSN 2023, Rektor UIN Malang Sebut Santri Berperan Besar dalam Pembangunan Bangsa

Senin, 23 Oktober 2023 - 12:59
HSN 2023, Rektor UIN Malang Sebut Santri Berperan Besar dalam Pembangunan Bangsa Pelaksanaan upacara peringatan HSN 2023 yang digelar UIN Malang. (Foto: Achmad Fikyansyah/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Ratusan pegawai Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar upacara untuk memperingati Hari Santri Nasional atau HSN 2023, Senin  (23/10/2023) di lapangan utama UIN Malang. Sebelumnya, pada Minggu (22/10/2023) ribuan mahasiswa juga mengikuti upacara HPN di UIN Malang.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UIN Malang, Prof. Dr. H.M. Zainudin, MA menyampaikan banyak hal terkait dengan peran besar santri dalam pembangunan bangsa. Dia mengucapkan, pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia memiliki kontribusi besar dalam pengembangan kepribadian.

Antara lain adanya perhatian besar kiai terhadap santri, rasa hormat dan tawadhu santri terhadap kiai, hidup sederhana, hemat dan mandiri, kesetiakawanan, saling menolong, disiplin serta tahan uji.

"Dalam kehidupan pesantren terlihat leburnya individualisme dan egoisme. Apalagi kalau dikaitkan dengan persoalan pengangguran, pesantren tidak akan khawatir dengan pekerjaan, sebab pesantren memang tidak menjanjikan kerja (promise of job). Tujuan pendidikan pesantren yang asasi adalah untuk mencetak manusia berilmu dan bertakwa," ucapnya.

Dia melanjutkan, dua entitas ilmu dan takwa tersebut harus dimiliki oleh seorang santri. Berilmu saja tanpa disertai takwa maka akan menjadi riskan, begitupun sebaliknya. Maka, lulusan pesantren pada umumnya tidak kenal menganggur, karena modal soft skill-nya mereka bisa bekerja di hampir semua sektor.

"Sistem pendidikan pesantren hingga saat ini masih yang terbaik, karena tiga hal: Pertama, pola pendidikan live in (tinggal di ma’had) selama masa belajar. Kedua, adanya kurikulum yang tersembunyi dari para kiai dan ustaz yang menjadi role model bagi para santrinya," kata dia.

Selanjutnya, atau yang ketiga, yakni tradisi santri yang memiliki sikap dan karakter yang excellent yaitu tawadhu’, ulet, dan mandiri. Sikap-sikap tersebut menjadi kebutuhan yang sangat didambakan di era modern seperti sekarang ini.

"Selain itu, pendidikan di pesantren juga bersifat inklusif dan tidak membatasi usia santri. Siapapun bebas belajar di pesantren, termasuk yang tidak memiliki biaya hidupnya. Karena para kiai memiliki tanggungjawab dan perhatian besar terhadap keberlangsungan pendidikan anak bangsa," ujarnya.

Tradisi pendidikan khas pesantren inilah yang kemudian menginspirasi para pengelola pendidikan di beberapa perguruan tinggi keagamaan Islam (PTKIN) untuk menyelenggarakan program ma’had yang memadukan pendidikan tinggi dengan pesantren.

"Seperti contohnya yang sudah berlangsung lama di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang ini," terangnya.

Diketahui, UIN Malang memang sejak lama telah menerapkan sistem kewajiban untuk tinggal di Ma'had atau pesantren yang disediakan di UIN Malang. Setiap mahasiswa baru yang belajar di kampus hijau ini, wajib tinggal di Ma'had selama satu tahun atau dua semester.

Pihaknya pun berharap,  dengan kewajiban untuk tinggal di Ma'had ini, bisa memberikan nilai plus bagi setiap mahasiswa yang menempuh pendidikan di UIN Malang. Karena disana mereka tidak hanya akan digembleng soal ilmu umum saja, tetapi juga ilmu agama secara intensif. (d)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.