TIMES MALANG, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) kembali menegaskan komitmennya sebagai perguruan tinggi unggul dengan meresmikan Gedung Tekno Entrepreneurship, yang menjadi pusat pengembangan kewirausahaan berbasis teknologi dan inovasi. Gedung ini mengintegrasikan tiga fasilitas utama: Laboratorium Riset Terpadu (LRT), Laboratorium Layanan Terpadu (LLT), dan Direktorat Inovasi dan Kawasan Sains Teknologi (DIKST).
Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., dalam sambutannya menyampaikan bahwa gedung baru ini dirancang untuk mendukung penguatan ekosistem riset, yang merupakan salah satu strategi utama UB dalam meningkatkan kualitas penelitian.
Dia menyebut, ada tiga aspek penting dalam penelitian. Pertama, ide dan kreativitas peneliti itu sendiri. Kedua, ekosistem penelitian yang mendukung, mulai dari insentif untuk dosen dan mahasiswa hingga keterkaitan penelitian dengan jenjang karir akademik. Ketiga, fasilitas riset yang memadai.
"Hari ini kita meresmikan gedung yang sepenuhnya didedikasikan untuk riset, lengkap dengan peralatan canggih untuk menunjang berbagai kebutuhan penelitian," jelas Prof. Widodo.
Gedung Tekno Entrepreneurship menawarkan dua platform utama yang menjadi keunggulan gedung ini. Pertama adalah LLT yang dirancang untuk masyarakat umum dan industri, dengan akses terbuka untuk memanfaatkan fasilitas canggih yang tersedia.
"Siapa saja bisa menggunakan fasilitas ini, baik dari kalangan akademik maupun industri, dengan membayar biaya sesuai kebutuhan. LLT diharapkan dapat menjadi bagian penting dalam mendukung pengembangan industri masyarakat," ujar Rektor UB.
Selanjutnya yaknj Laboratorium Riset Terpadu yang menjadi pusat penelitian multidisiplin, khususnya di bidang sains dan teknik. "LRT memungkinkan mahasiswa dan peneliti untuk bekerja dari pagi hingga malam. Dengan fasilitas ini, kami berharap mahasiswa menikmati proses riset, meningkatkan pengetahuan mereka, dan menghasilkan inovasi-inovasi baru," tambah Prof. Widodo.
Laboratorium Riset Terpadu menjadi sorotan utama dalam peresmian gedung ini. Fasilitas-fasilitas mutakhir yang tersedia mencakup:
- Nano-Bio Imaging: CLSM, FESEM, dan XRD untuk studi mendalam dalam nano dan bio-material.
- Peralatan Analitik Lanjut: LCMS-MS, GCMS, dan ICP-AES untuk analisis kimia lanjutan.
- Fasilitas Hewan Uji: Laboratorium khusus untuk penelitian biomedis.
- Teknologi Material: Printer 3D dan peralatan untuk penelitian material.
- Mikrobiologi dan Biomolekular: Flow cytometry, kultur sel, dan MALDI-TOF untuk studi biomolekuler.
- Genomik dan Proteomik: DNBSEQ-G400, sequencer generasi terbaru untuk penelitian genom.
Acara peresmian ini dihadiri oleh pimpinan universitas, peneliti, mahasiswa, dan mitra kerja sama Universitas Brawijaya. Dalam rangkaian acara, digelar pula Open House dan Mini-Expo, yang memperkenalkan fasilitas riset dan potensi kolaborasi di Gedung Tekno Entrepreneurship.
Gedung ini diharapkan menjadi pusat unggulan untuk mendukung penelitian multidisiplin, mempercepat inovasi, dan menghasilkan luaran penelitian yang berdampak besar bagi masyarakat dan industri.
Dengan hadirnya Gedung Tekno Entrepreneurship, Universitas Brawijaya menargetkan peningkatan reputasi internasional melalui riset berkualitas tinggi.
"Gedung ini adalah langkah nyata UB untuk memperluas ekosistem riset dan menciptakan kolaborasi yang lebih kuat antara akademisi, peneliti, mahasiswa, dan mitra industri. Kami percaya, fasilitas ini akan membawa dampak besar tidak hanya bagi UB, tetapi juga bagi masyarakat luas," pungkas Prof. Widodo. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |