https://malang.times.co.id/
Pendidikan

Olimpiade Bahasa Jerman 2025, Ajang Unjuk Kemampuan Siswa di Tingkat Nasional

Jumat, 31 Januari 2025 - 16:03
Olimpiade Bahasa Jerman 2025, Ajang Unjuk Kemampuan Siswa di Tingkat Nasional Suasana bahagia dari kelima pemenang Olimpiade Bahasa Jerman tahun 2025 yang sukses digelar di Goethe-Institut Jakarta, Rabu (22/1/2025). (Foto: Tim Dokumentasi)

TIMES MALANG, JAKARTAOlimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional 2025 digelar di Goethe-Institut Jakarta pada tanggal 21-22 Januari 2025.

Sebanyak 73 siswa-siswi dari 66 SMA/SMK/MA yang berasal dari 29 Provinsi di Indonesia turut berlaga di babak final kompetisi bergengsi ini. Setelah melalui berbagai tahapan seleksi yang ketat, lima peserta terbaik akhirnya dinobatkan sebagai pemenang. 

Kompetisi ini diselenggarakan oleh Goethe-Institut Indonesien yang bekerja sama dengan Ikatan Guru Bahasa Jerman Indonesia (IGBJI) sebagai bagian dari upaya meningkatkan minat dan kemampuan pelajar berusia 15-17 tahun untuk menunjukkan kemampuan dan kompetensinya dalam berbahasa Jerman.

Dalam upacara penghargaan yang berlangsung pada Rabu, 22 Januari 2025, Maisa Faizatun Nisa dari SMA PGII 1 Bandung sebagai juara pertama. Disusul oleh Charlene Kayla Tandrea dari Saint John’s Catholic School BSD, Kota Tangerang Selatan, sebagai juara kedua.

Sementara itu, Fahmi Ihsaan Tamba dari SMA Negeri 1 Matauli Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah, menempati posisi ketiga. Selanjutnya diikuti oleh Nasywa Fatiha Rahma dari SMA PGII 1 Bandung dan Indira Vibby dari SMA PGII 1 Bandung yang masing-masing meraih juara keempat dan kelima. 

Direktur Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru, Constanze Michel, sangat mengapresiasi para finalis yang telah menunjukkan keunggulan dalam kompetisi ini.  

"Para peserta Olimpiade Bahasa Jerman Tingkat Nasional merupakan bukti nyata bahwa pembelajaran bahasa Jerman di Indonesia benar-benar berkembang pesat. Mereka telah melalui seleksi regional yang melibatkan 1.357 peserta dari 371 sekolah pada November hingga Desember 2024. Di masa sekarang ini, berbahasa asing, termasuk bahasa Jerman, tentu menjadi bekal penting bagi generasi muda dalam menghadapi tantangan global," ungkapnya.  

Sebagai apresiasi atas prestasi mereka, Maisa Faizatun Nisa dan Charlene Kayla Tandrea mendapatkan beasiswa kursus bahasa Jerman selama tiga minggu di Jerman pada musim panas mendatang.

Olimpiade-Bahasa-Jerman-2.jpg

Sementara itu, juara ketiga hingga kelima memperoleh beasiswa kursus bahasa Jerman di Goethe-Institut Indonesien. Seluruh pemenang juga menerima piagam penghargaan dari Goethe-Institut, IGBJI, dan Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.  

Tak hanya dihadiri oleh para guru pendamping dan kepala sekolah, acara penghargaan ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya yaitu Christoph Fischer, Kepala Bagian Kebudayaan dan Informasi Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Indonesia, serta Ali Mukodas, Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta.

Dalam babak final, para peserta menghadapi serangkaian ujian yang menguji keterampilan membaca, menyimak, dan menulis selama satu jam, sebelum akhirnya menjalani ujian lisan secara berkelompok di hadapan dewan juri. Kompetisi ini menilai kemampuan peserta pada level A2 (pemula lanjutan).

Babak final olimpiade ini melibatkan sebanyak 12 juri kompeten dari berbagai institusi, termasuk perwakilan dari Goethe-Institut Indonesien, IGBJI, Asosiasi Germanistik Indonesia (IGV), Balai Guru Penggerak Provinsi Banten, serta beberapa dosen dari Universitas Negeri Jakarta, Universitas Negeri Malang, dan Universitas Pendidikan Indonesia.

Menurut Christoph Fischer, ajang ini menjadi bukti bahwa pembelajaran bahasa Jerman di Indonesia terus berkembang dan berkontribusi dalam mempererat hubungan kedua negara.  

"Bahasa memiliki peran krusial dalam membangun hubungan internasional. Dengan semakin banyaknya pembelajar bahasa Jerman di Indonesia, kami berharap kerja sama dan kolaborasi antara Indonesia dan Jerman bisa semakin kuat," ujarnya.  

Sementara itu, Ali Mukodas menekankan bahwa penguasaan bahasa Jerman tidak hanya membuka peluang akademik dan profesional bagi siswa, tetapi juga memperkenalkan mereka pada budaya Jerman yang kaya.  

"Belajar bahasa Jerman berarti juga memahami budayanya. Olimpiade ini menjadi jembatan bagi para siswa untuk lebih mengenal budaya Jerman sekaligus mengasah kemampuan mereka," ungkap Ali.

Dengan suksesnya penyelenggaraan Olimpiade Bahasa Jerman tahun 2025 ini, diharapkan semakin banyak siswa yang tertarik untuk belajar bahasa Jerman dan dapat memanfaatkan kesempatan pendidikan maupun karier yang tersedia di masa depan. (*)

Pewarta : Raida Zharfa Amalia (MG)
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.