https://malang.times.co.id/
Pendidikan

Dosen HI UMM Malang Jelaskan Keuntungan Indonesia Masuk ke BRICS

Selasa, 14 Januari 2025 - 10:47
Dosen HI UMM Malang Jelaskan Keuntungan Indonesia Masuk ke BRICS Dosen HI UMM, Ruli Inayah Ramadhoan. (Istimewa)

TIMES MALANG, MALANG – Indonesia resmi tergabung dalam organisasi global BRICS.  Hal ini mendapat banyak respons positif dan dukungan dari masyarakat Indonesia.

Dosen Hubungan Internasional (HI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM Malang), Ruli Inayah Ramadhoan, menyebut, Indonesia dan BRICS sama-sama memiliki kepentingan.

Menurutnya, masuknya Indonesia ke dalam BRICS menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh negara anggota BRICS. Karena selain punya potensi pasar yang besar, Indonesia merupakan salah satu pemimpin di negara ASEAN.

"Sehingga diharapkan kedepannya Indonesia juga mampu mempengaruhi perilaku negara-negara Asia Tenggara lainnya untuk ikut serta bergabung dalam BRICS,” jelasnya.

Disinggung mengenai apa yang melatar belakangi Indonesia untuk bergabung dalam BRICS, Ruli melihat kepentingan nasional di bidang ekonomi dan politik menjadi latar belakang bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS.

Indonesia harus mampu menjadi negara besar seperti China ataupun India yang mampu merebut pasar global dengan UMKM yang dimilikinya.

BRICS bisa menjadi alternatif utama untuk meningkatkan posisi tawar Indonesia ditengah perilaku standar ganda Barat.

Misalnya seperti berhentinya distribusi CPO Indonesia ke Uni Eropa, lalu pembatasan kuota ekspor dan ancaman naiknya hambatan tarif dan non tarif oleh Amerika Serikat dibawah Donald Trump.

Indonesia bisa menjual CPO maupun diversifikasi produk CPO kedepan kepada negara-negara BRICS.

Jika dikalkulasikan secara rasional, bergabung ke dalam BRICS membawa banyak keuntungan di bidang politik dan ekonomi. Akses pasar global bagi produk-produk lokal sudah terbuka lebar, sehingga apabila UMKM Indonesia masih belum siap, maka percuma.

Tugas besarnya adalah bagaimana UMKM-UMKM harus bisa digenjot agar mampu menghasilkan produk-produk yang mampu bersaing di pasaran internasional.

Selain itu, keanggotaan dalam BRICS akan berdampak pada meningkatnya peluang investasi.

“Optimisme pemerintahan Presiden Prabowo untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen bisa terealisasikan karena tingginya peluang untuk menarik investasi langsung dari negara-negara BRICS,” imbuhnya.

Di sisi lain, Ruli mengungkap, walaupun masuknya Indonesia ke dalam BRICS merupakan peluang yang besar namun melahirkan tantangan diplomatik yang tetap tidak mudah.

Tantangan yang dihadapi oleh Indonesia kedepannya adalah bagaimana cara Indonesia untuk tetap menjaga keseimbangan hubungan dengan negara great power, terutama Amerika Serikat dan sekutu Eropa.

Selain itu, masuknya Indonesa dalam BRICS pasti akan semakin mendekatkan hubungan dengan Tiongkok dan Rusia. Ini bukan hal yang menyenangkan bagi Amerika Serikat, apalagi isu dedolarisasi oleh negara-negara BRICS mengancam legitimasi global akan kekuatan ekonomi Amerika Serikat.

“Jangan sampai  Ex Unipolar tersebut merasa ‘ditinggalkan’. Indonesia harus mampu menjaga keseimbangan dan membangun kohesivitas dengan great power khususnya Tiongkok dan Amerika Serikat," kata dia.

Oleh karena itu, agenda Indonesia berikutnya untuk bergabung bersama deretan negara-negara maju dalam OECD menjadi sangat penting sebagai strategi untuk menyeimbangkan hubungan Indonesia dengan barat dan BRICS. "Sekaligus menegaskan konsistensi Politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif,” tegasnya.

Adapun keuntungan lain yang bisa diperoleh Indonesia menurut Ruli yaitu sebagai forum dialog komprehensif dengan negara-negara anggota BRICS untuk meningkatkan komunikasi dan pemahaman bersama dalam mengatasi tantangan global maupun regional. Pun untuk meminimalisir potensi konflik karena perbedaan kepentingan antara negara anggota.

Momentum ini juga menonjolkan kesempatan bagi Indonesia untuk ikut memainkan peran aktif dalam menentukan arah kerjasama maupun arah kebijakan ekonomi yang saling menguntungkan. 

Ruli berharap, mudah-mudahan dengan bergabungnya Indonesia ini dapat ikut menekan potensi ancaman keamanan akibat perselisihan  antara negara.

"Misalnya seperti Tiongkok dengan India. Di samping itu juga untuk menciptakan hubungan yang saling menguntungkan yang berkontribusi pada terwujudnya stabilitas dan perdamaian dunia,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Achmad Fikyansyah
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.