TIMES MALANG, MALANG – Bupati Malang HM. Sanusi menutup rangkaian kegiatan Sambang Desa “Gotong Royong Bangun Desa” (Samdesgotro) di Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Kamis (17/7/2025). Penutupan ini menandai akhir dari kunjungan ke 33 kecamatan yang telah dijalani sejak awal tahun.
Kegiatan di Gedangan tersebut diawali dengan peresmian destinasi wisata Gunung Gede di Desa Sumberejo. “Saya berharap Gunung Gede bisa menjadi penopang wisata menuju JLS (Jalur Lintas Selatan),” ujar Bupati Sanusi.
Ia menambahkan, pengembangan sektor wisata menjadi fokus utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang tiga tahun ke depan.
"Ini seiring dengan (perbaikan,red) jalur Gondanglegi-Balekambang yang ditargetkan selesai pada 2026 mendatang. Tahun 2026, 2027, 2028 sampai 2029 nanti aksesibilitas yang menunjang sektor pendidikan, dan kesehatan akan kita prioritaskan," kata Sanusi.
Dia berharap kawasan Gunung Gede sebagai salah satu aset alam, dapat terus dikembangkan dengan memperhatikan aspek keberlanjutan dan kearifan lokal, sehingga mampu menjadi daya tarik wisata unggulan di Malang Selatan.
Pemkab Malang juga berkomitmen untuk memberikan dukungan berupa pemulihan dan penanaman pohon, program CSR, rehabilitasi tanah, implementasi program SIMPLEBANG, juga pengenalan aplikasi m-water kepada Pokmaswas setempat.
Kunjungan dilanjutkan ke perajin batik Sujo—produk lokal khas Gedangan yang kini mulai menembus pasar nasional. Bupati menegaskan perlunya pelestarian nilai budaya melalui promosi dan pemberdayaan industri kreatif.
Salah satu titik kunjungan yang mencuri perhatian adalah sentra UMKM Kue Pluntir di Desa Segaran. Di hadapan para pelaku usaha, Sanusi menyatakan komitmennya untuk terus mendampingi UMKM agar naik kelas.
“Kami akan bantu dari sisi alat produksi, kualitas, kemasan, sampai pemasaran digital,” ujarnya.
Kemudian, Bupati juga meninjau unit penggemukan sapi di Desa Girimulyo, sebagai bagian dari penguatan ekonomi desa berbasis peternakan. Menurutnya, peternakan berkelanjutan adalah kunci dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan peternak.
Setelah itu, offroad kendaraan 4x4 dilakukan bersama jajaran OPD melewati jalur pedesaan Gedangan. “Offroad ini bukan sekadar seremoni, tapi simbol komitmen kita menjangkau desa-desa terpencil,” ujar Bupati Sanusi.
Penutupan rangkaian kegiatan berlangsung di Pantai Tanjung Penyu. Bupati Sanusi bersama Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo, Wakil Ketua DPRD Malang Sudarman, H. Kholiq, serta pimpinan OPD melepas 50 tukik (anak penyu) hasil konservasi warga ke laut lepas. Langkah tersebut menunjukkan perhatian pemerintah terhadap keberlanjutan lingkungan dan potensi wisata bahari Malang Selatan.
Evaluasi Sambang Desa
Bupati Malang, Sanusi menyampaikan bahwa sepanjang pelaksanaan Samdesgotro, pihaknya menemukan banyak potensi luar biasa di 33 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Malang.
Namun, ia mengingatkan seluruh perangkat daerah agar tidak cepat puas. “Saya minta kepala dinas tidak hanya menggugurkan kewajiban dan habiskan anggaran. Produk dan hasilnya harus nyata. Kalau tidak mau ikuti, akan saya tinggal,” tegasnya.
Ia kembali menegaskan pentingnya menerapkan prinsip 5K di jajaran ASN Kabupaten Malang: Kerja Keras, Kerja Ikhlas, Kerja Cerdas, Kerja Tuntas, dan Kerja Prestasi.
“Prinsip 5K ini bukan hanya milik Kabupaten Malang. Sekarang sudah diadaptasi oleh Kementerian Ekraf. Jadi jangan sampai kita yang punya inisiatif justru lengah,” tandas Abah Sanusi. (D)
Pewarta | : Khoirul Amin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |