TIMES MALANG, BLITAR – Suasana berbeda terlihat di Sungai Arung Lekso, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Sabtu (6/9/2025). Puluhan anggota pramuka Praja Tegak Smanta SMAN 1 Talun mengikuti kegiatan River Tubbing yang dikemas sebagai bagian dari program pembinaan rutin mereka.

Kegiatan ini dipandu langsung oleh pembina sekaligus narasumber, Dinar Herindo Harya. Sebelum menyusuri sungai, para peserta dibekali pengarahan mengenai keselamatan, teknik dasar tubbing, serta pemahaman tentang pemanfaatan potensi alam sekitar.

River Tubbing Arung Lekso Jadi Media Belajar Alam

Kegiatan River Tubbing Arung Lekso diikuti anggota pramuka SMAN 1 Talun sebagai bagian dari program pembinaan rutin. Peserta mendapat pengarahan keselamatan, pemanfaatan alam, serta teknik dasar tubbing sebelum menyusuri sungai.

Menurut pembina, kegiatan tersebut dirancang untuk memberikan pengalaman langsung dalam memanfaatkan potensi alam sekitar. Aktivitas luar ruang ini relevan untuk melatih kerja sama dan disiplin anggota pramuka.

Dinar Herindo Harya menegaskan kegiatan ini tidak sebatas rekreasi. “Kami ingin siswa bisa belajar menjaga alam, mengenal potensi lingkungan, sekaligus melatih keberanian melalui aktivitas di sungai,” ujarnya.

Anggota pramuka Praja Tegak Smanta SMAN 1 Talun berfoto bersama pembina dan panitia usai pelaksanaan river tubbing Arung Lekso di Blitar. (FOTO: Ardana Pramayoga/TIMES Indonesia)

Arung Lekso dipilih karena memiliki aliran sungai yang relatif aman dengan pendampingan ketat. Jalur tubbing sudah ditata sebagai destinasi wisata air sehingga mendukung pelaksanaan kegiatan edukatif.

Peserta dilengkapi perlengkapan keamanan berupa pelampung, helm, dan ban khusus. Pendampingan dilakukan sejak awal keberangkatan hingga kembali ke titik kumpul demi menjaga keselamatan seluruh anggota.

River Tubbing Arung Lekso kini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata alam di Kabupaten Blitar. Lokasi ini kerap dipilih sekolah dan komunitas untuk kegiatan edukasi luar ruang.

Pramuka SMAN 1 Talun Dorong Pengalaman Edukatif

River Tubbing Arung Lekso yang diikuti Praja Tegak Smanta menekankan kebersamaan dan kerja sama. Peserta belajar menghadapi arus sungai dalam kelompok kecil dengan instruksi pendamping.

Kegiatan berlangsung sejak pagi hingga siang. Peserta diwajibkan mengikuti briefing keselamatan dan simulasi sebelum turun ke sungai. Panitia menyiapkan instruktur tambahan untuk memastikan jalur tubbing aman.

Selain praktik langsung, narasumber memberikan materi singkat tentang pentingnya konservasi sungai. Siswa diajak memahami peran sungai sebagai sumber kehidupan masyarakat sekitar agar tumbuh rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.

Peserta Praja Tegak Smanta SMAN 1 Talun bersiap memulai river tubbing Arung Lekso dengan perlengkapan pelampung dan ban, Sabtu (6/9/2025).  (FOTO: Ardana Pramayoga/TIMES Indonesia)

Pembina pramuka menekankan bahwa kegiatan seperti River Tubbing Arung Lekso bisa menjadi sarana pengembangan karakter. Latihan alam terbuka melengkapi pembelajaran di kelas sehingga siswa memperoleh pengalaman nyata yang bermanfaat.

Antusiasme peserta terlihat sejak awal. Sejumlah siswa menyampaikan pengalaman menyusuri sungai menjadi tantangan baru. Meski sempat cemas, mereka tetap mengikuti instruksi dengan baik.

River Tubbing Arung Lekso memberi gambaran nyata tentang keterhubungan pramuka dengan potensi lokal. Pemanfaatan sungai sebagai media pembelajaran membuat siswa lebih dekat dengan lingkungan sekitar sekolah.

Kegiatan ditutup dengan evaluasi bersama. Panitia menyampaikan pesan agar siswa terus mengingat prinsip keselamatan serta menjaga kelestarian alam. River Tubbing Arung Lekso diharapkan menjadi agenda tahunan Praja Tegak Smanta. (*)