https://malang.times.co.id/
Pendidikan

Sekolah Rakyat di Kota Malang Dimulai 14 Juli, Ada Tes Kesehatan dan Perkenalan

Minggu, 13 Juli 2025 - 15:05
Sekolah Rakyat di Kota Malang Dimulai 14 Juli, Ada Tes Kesehatan dan Perkenalan Kepala Dinas Sosial-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito saat ditemui awak media. (Foto: Rizky Kurniawan Pratama/TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Program Sekolah Rakyat (SR) di Kota Malang akan resmi dimulai pada Minggu (14/7/2025) besok. Kepala Dinas Sosial-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito, menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan serangkaian tes kesehatan, psikologis dan jasmani sebagai bagian dari seleksi awal bagi para calon siswa.

“Tes ini bukan untuk menyaring siapa yang diterima, tapi untuk mengetahui kondisi anak-anak. Kalau ada yang sakit, tetap harus diterima dan diobati dulu sampai sembuh. Itu arahan langsung dari Presiden,” ujar Donny, Minggu (13/7/2025).

Menurut Donny, tes psikologis dan kemampuan dasar juga dilakukan untuk memetakan kemampuan siswa agar penempatan kelas dan strategi pendampingan bisa lebih tepat sasaran.

Program Sekolah Rakyat kali ini akan menampung total 175 siswa, terdiri dari 100 siswa tingkat SMP yang akan belajar di Gedung Poltekom dan 75 siswa tingkat SMA yang akan menempati gedung BKPSDM Jatim di Jalan Kawi. 

Tahun ini, lanjut Donny, tidak dibuka kelas untuk jenjang SD karena pertimbangan kesiapan usia anak.

“SD belum kami buka karena masih banyak anak kecil yang belum siap tinggal di asrama. Jadi fokus dulu ke jenjang SMP dan SMA,” ungkapnya.

Jumlah tersebut merupakan hasil seleksi dari 210 calon pendaftar yang disaring berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) desil 1 dan 2. Donny menyebut, banyak calon siswa akhirnya mengundurkan diri karena tidak siap tinggal di boarding school.

“Beberapa orang tua lebih memilih anaknya sekolah biasa atau mondok karena alasan pribadi. Tapi kami tetap menyediakan kuota cadangan 10 persen sesuai arahan Kementerian Sosial,” jelasnya.

Seluruh tenaga pengajar dan kepala sekolah telah disiapkan. Donny mengatakan, kurikulum yang digunakan merupakan hasil seleksi langsung dari pusat, sementara guru dan kepala sekolah direkrut oleh Kementerian Sosial.

“Guru dari SMA Taruna Nala ditunjuk sebagai kepala sekolah. Untuk SMA, guru dari SMAN 5 juga terlibat dalam proses seleksi oleh Kemensos. Semua sudah siap,” tuturnya.

Meski kegiatan pembelajaran resmi dimulai pada 14 Juli, Donny menyebut bahwa teknis kegiatan, termasuk apakah siswa langsung menginap di asrama atau tidak, masih menunggu keputusan akhir dari Kementerian Sosial.

“Mungkin hari pertama akan ada perkenalan dulu dengan guru-guru dan lingkungan sekolah. Tapi yang pasti dimulai tanggal 14,” pungkasnya. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.