TIMES MALANG, MALANG – Peserta Tim dosen dari Departemen Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Malang (UM) melaksanakan Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Sabilillah Malang. Program ini difokuskan pada peningkatan kompetensi guru dalam memanfaatkan teknologi Interactive Flat Panel (IFP).

Melalui kegiatan ini, guru dibekali keterampilan mengembangkan multimedia pembelajaran literasi dan numerasi. Upaya tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

Kegiatan bertajuk Implementasi dan Pelatihan Pengembangan Multimedia Pembelajaran Literasi Numerasi Berbasis Interactive Flat Panel (IFP) ini diketuai oleh Dr. Yerry Soepriyanto, S.T., M.T. Ia dibantu oleh dua anggota tim, yaitu Dyah Lestari, S.T., M.Eng., dan Ence Surahman, M.Pd., Ph.D.

Program ini mendapat pendanaan hibah tahun 2025 dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Hibah tersebut dikelola oleh Ditjen Riset dan Pengembangan Masyarakat, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi.

Menurut Dr. Yerry, IFP bukan sekadar layar digital, melainkan kanvas interaktif yang potensinya besar untuk mendukung pembelajaran. Teknologi ini dapat dimanfaatkan guru untuk menciptakan pengalaman belajar yang mendalam.

Selain itu, penggunaannya juga memungkinkan pembelajaran yang fleksibel. “Kami ingin para guru mampu menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif bagi siswa,” ujarnya.

Pelatihan perdana digelar pada 9 Agustus 2025 dengan tema Pemanfaatan Interactive Flat Panel untuk Pembelajaran Literasi dan Numerasi. Kepala Seksi SDM LPI Sabilillah, Nur Iswati Budi, S.Pd., M.Pd., melalui sambutannya mengatakan pelatihan ini membuka wawasan baru tentang potensi IFP.

"Kompetensi pendidik harus terus berkembang sesuai zaman agar mampu memberi hasil terbaik," jelas Iswati. 

Salah seorang guru Geografi LPI Sabilillah mengaku mendapatkan inspirasi baru dari kegiatan ini. Ia menuturkan bahwa sebelumnya IFP hanya dipakai sebagai media penayangan materi.

Setelah mengikuti pelatihan, ia mendapatkan banyak ide baru dalam penggunaan software. Guru tersebut berharap IFP dapat membantu siswanya belajar lebih mendalam dan variatif.

Kegiatan berlanjut dengan pelatihan kedua pada 13 September 2025 dengan tema Pengembangan Software Multimedia Pembelajaran Berbasis Interactive Flat Panel.

Kepala Sub Bagian PSB dan Multimedia LPI Sabilillah, Efi Dian Ariska, S.Pd., M.Pd., memberi arahan kepada guru. Ia menekankan pentingnya praktik langsung membuat media ajar sesuai kebutuhan siswa. Menurut para peserta, media berbasis IFP praktis, hemat biaya, dan mampu mengakomodasi gaya belajar beragam.

Diketahui selama kebanyakan guru menggunakan Interactive Whiteboard untuk menampilkan materi. Setelah pembelajaran tersebut mereka mengetahui cara membuat aktivitas interaktif seperti drag and drop dan drawing. Aktivitas itu langsung bisa diterapkan di kelas sehingga pembelajaran lebih menarik.

Melalui program ini, Departemen Teknologi Pendidikan UM menegaskan komitmennya untuk menjembatani inovasi teknologi dengan praktik pendidikan. Diharapkandengan pembelajaran tersebut para guru mendapat pengalaman belajar yang efektif sekaligus interaktif. (D)