TIMES MALANG, MALANG – Sebanyak 30 siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Turen, Kabupaten Malang, mengikuti pelatihan Learning Management System (LMS) Cek Fakta yang diselenggarakan oleh Masyarakat Antifitnah Indonesia (MAFINDO) Wilayah Malang.
Pelatihan tersebut untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengenali serta menangkal hoaks yang beredar di internet. Para peserta yang merupakan anggota klub literasi SMKN 1 Turen memanfaatkan situs lms.cekfakta.com untuk belajar cek fakta secara mandiri.
Dalam pelatihan tersebut, para peserta mendapatkan beragam materi terkait fenomena gangguan informasi, seperti verifikasi konten editan, foto, video, serta lokasi. Pembelajaran berlangsung secara menyeluruh dengan menggunakan pre-test, kuis, penugasan, serta materi edukatif berupa video, komik, infografis, dan poster.
Selain itu, setiap peserta yang berhasil menyelesaikan pembelajaran berhak mendapatkan sertifikat sebagai bukti kompetensi dalam cek fakta
“Pembelajaran cek fakta ini bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja. Meski dimulai bersama, setiap peserta bisa menyelesaikan pelatihan ini sesuai kecepatan mereka masing-masing,” ujar Kepala Sekolah LMS Cek Fakta Mafindo, Dimas Fadhila Aprilian Santosa, Kamis (7/11/2024)
Wakil Kepala SMKN 1 Turen Bidang Kurikulum, Aulia Arie Fatmi, menekankan pentingnya literasi digital untuk siswa Gen Z yang sangat akrab dengan gawai.
“Mereka menghabiskan lebih dari empat jam sehari di internet. Gawai menjadi rekan aktivitas sehari-hari, bahkan dicari saat baru bangun tidur,” kata Aulia.
Melalui pelatihan ini, diharapkan para siswa dapat menyaring informasi dan mencegah penyebaran hoaks di lingkup sekolah dan lingkungan mereka.
Siswa kelas 11 Teknik Komputer dan Jaringan, Ahmad Khairil Aspia, mengungkapkan bahwa fitur LMS Cek Fakta cukup mudah dipelajari, sehingga ia dapat dengan cepat memahami berbagai teknik verifikasi informasi, termasuk cara mengenali gangguan informasi dan jenis hoaks.
“Saya belajar beberapa tools untuk verifikasi foto, video, dan lokasi,” kata Ahmad, yang mengaku semakin percaya diri untuk menyaring informasi yang ia terima secara online.
Koordinator Mafindo Wilayah Malang, Anak Agung Ayu Mirah Krisnawati, menambahkan bahwa hoaks yang berkembang pesat saat ini disebabkan rendahnya literasi digital masyarakat.
Menurut catatan Litbang Mafindo, sebanyak 2.330 hoaks ditemukan sepanjang 2023, dengan jumlah hoaks politik yang meningkat dua kali lipat dari periode Pemilu 2019. Hal ini menggarisbawahi pentingnya pelatihan cek fakta di berbagai kalangan, terutama generasi muda.
Kelas Cek Fakta ini sendiri merupakan adaptasi dari Kelas Prebunking, hasil kolaborasi Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dengan dukungan Google News Initiative. Program ini dirancang untuk memperkuat kemampuan berpikir kritis dan verifikasi fakta di kalangan generasi muda, terutama dalam menghadapi tantangan penyebaran hoaks. (*)
Pewarta | : Achmad Fikyansyah |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |