TIMES MALANG, MALANG – Film bisa menjadi sarana edukasi dan pembinaan mental kebangsaan. Seperti yang dilakukan di Fakultas Satra Universitas Negeri Malang (UM) yang menampilkan film berjudul Phantasmagoria untuk sarana edukasi kebangsaan.

Film Phantasmagoria merupakan garapan dosen Departemen Sastra Indonesia (DSI) UM sekaligus pengkaji budaya, Dr. Karkono, M.A.

Film tersebut memiliki arus utama yakni usaha-usaha preventif agar tidak timbul pelecehan dan kekerasan seksual. Awalnya, film ini merupakan penelitian atas maraknya pelecehan dan kekerasan seksual dengan luaran berupa film edukasi.

“Nobar film dikemas seminar pembinaan (mental) kebangsaan, yaitu fokus pada pencegahan dan penangan kekerasan seksual di kampus,” kata Karkono, Jumat (2/2/2024) usai pemutatan film di kampus Fakultas Sastra UM.

Pemutaran film dilakukan di Aula AVA Fakultas Sastra UM dengan dihadiri 300 penonton yang terdiri dari mahasiswa, para dosen, dan tenaga kependidikan. Jumlah penonton yang banyak menjadi bukti bahwa pemutaran film sebagai sarana transfer edukasi memang terbilang efektif.

Hal tersebut juga dipertegas Karkono, bahwa kampanye pencegahan pelecehan dan kekerasan seksual tidak melulu dengan media ceramah.

 “Film adalah salah satu alternatif media yang dipilih, karena tidak selalu pembinaan mental itu dengan ceramah, yang belum tentu sesuai dengan mahasiswa. Maka dengan film tanpa harus banyak menggurui mereka bisa mendapatkan edukasi,” ungkap Karkono yang juga sutradara film tersebut.

Seminar pembinaan mental kebangsaan menjadi bumbu dalam rangkaian kegiatan lain yang bertajuk Navastra (Nuansa Akademia Ala Fakultas Sastra). Navastra dimaksudkan sebagai sambutan awal kegiatan pembelajaran yang telah dimulai di UM. Rangkaian kegiatan Navastra ini untuk menyambut awal semester genap 2023-2024.

Kegiatan Navastra di antaranya, bedah buku, pameran produk kewirausahaan mahasiswa Fakultas Sastra, dan seminar pembinaan mental sekaligus nobar film. (*)

Pewarta: M. Isnaini Wijaya (MBKM)