TIMES MALANG, MALANG – Sebanyak 209 mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Merdeka atau Unmer Malang mengikuti prosesi Yudisium pada Selasa (28/2/2023).

Pada prosesi Yudisium, nampak satu mahasiswa Unmer Malang berprestasi dengan peraih peringkat terbaik dan juga berhasil membawa prestasi di tingkat Nasional.

Mahasiswa tersebut bernama Helda Vika Veranttis mahasiswa S1 Administrasi Bisnis Unmer Malang yang lulus dengan IPK terbaik 3,94.

Ia membawa kebanggaan bagi dirinya dan universitas, karena raihan prestasinya yang cukup mentereng. Selain mendapat IPK yang hampir sempurna, ia juga merupakan juara 3 program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) se-Indonesia.

Mahasiswa asal Nganjuk ini merasa cukup bersyukur atas kerja kerasnya selama menempuh pendidikan di Unmer Malang. Membuat karya ilmiah, menurutnya merupakan sebuah tantangan terberat untuk mencapai tahap penyelesaian pendidikan.

"Tapi saya termotivasi dengan kerja keras dan dukungan ibu saya yang meminta saya melanjutkan pendidikan ini," ujar Helda, Selasa (28/2/2023).

Selama kuliah, Helda terus semangat. Bahkam, setelah sang ayah meninggal dunia saat Helda baru saja masuk kuliah, tak ada semangat yang mundur. Hingga ia berhasil meraih prestasi tingkat nasional dan lingkungan kampus.

"Ayah saya meninggal saat saya mau masuk kuliah. Tapi semua kerja keras saya gak sia-sia. Dari sini, saya ingin lanjut lagi (S2) sambil bekerja," katanya.

Unmer Malang Perkuat Pengawasan untuk Cegah Plagiasi

Sementara, Dekan FISIP Unmer Malang Dr Yuntawati Fristin menuturkan bahwa kualitas lulusan yang dicetak Unmer Malang kali ini benar-benar sangat ketat.

Salah satunya, penguatan pengawasan untuk menghindari adanya upaya plagiasi atau melibatkan joki skripsi dalam menyelesaikan karya ilmiah.

Program Turnitin yang diterapkan FISIP Unmer Malang dinilai cukup efektif. Program pendeteksi plagiasi karya ilmiah ini membuat lulusan-lulusannya semakin berkualitas.

"Memang kami tegaskan, kalau gak lolos Turnitin, maka akan ikut dan memperbaiki (karya ilmiah) di semester depan," ungkapnya.

Ia menjabarkan, 209 mahasiswa yang lulus dan menjalani Yudisium saat ini merupakan lulusan dari Prodi Ilmu Komunikasi, Administrasi Bisnis dan Administrasi Publik yang mampu menyelesaikan dalam tujuh semester.

Diakui Fristin, memang ada sejumlah mahasiswa yang tak lolos dan harus memperbaiki karya ilmiah, sehingga tak masuk dalam kelulusan angkatan saat ini.

"Dalam satu angkatan kan sekitar separuh di masing-masing prodi. Misal, Administrasi Bisnis 80 mahasiswa, yang ikut (Yudisium atau Lulus) 40. Mereka rata-rata terganjal di Turnitin yang kami perketat," jelasnya.

Penerapan ini, tentu dilakukan untuk menjaga keaslian sebuah karya ilmiah dari para mahasiswa, khususnya FISIP Unmer Malang.

Fristin pun juga memastikan setiap mahasiswa wajib melampirkan kuisioner, google form hingga izin dari perusahaan tempat mahasiswa menggali data.

"Kami perketat, karena kan karya ilmiah harus benar-benar dari karya pribadi. Plagiasi memang tidak boleh, makanya kali ini sangat kami perketat untuk meningkatkan kualitas lulusan kami," tuturnya.

Ia pun juga memastikan bahwa setiap dosen harus jeli mengoreksi karya ilmiah dari masing-masing mahasiswanya agar bersih dari plagiasi dan joki skripsi.

"Kami pastikan lulusan kami ini insyallah tidak ada yang plagiasi dan bahkan (menggunakan jasa) joki skripsi. Ada pembuktiannya dan semua terlampir," tandas Dekan FISIP Unmer Malang, Fristin. (*)