TIMES MALANG, MALANG – Setelah Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) selesai, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) akan melanjutkan tahapan mereka ke Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). SNBT menjadi pintu kedua bagi siswa yang ingin melanjutkan studi di Perguruan Tinggi.

Di Universitas Brawijaya, tahun ini kuota SNBT yang disediakan sebanyak 5.506, dari kuota keseluruhan yang mencapai 18 ribu. Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Imam Santoso mengatakan,  pendaftaran SNBT akan tutup pada 5 April 2024. Dan hingga Kamis (4/4/2024) pendaftar SNBT di UB sudah hampir 40 ribu orang.

"Pendaftar hingga hari ini relatif sangat banyak. Total pendaftar mencapai 39.384, baik pilihan 1, 2, 3, dan 4. Karena masih ditutup besok, kemungkinan masih akan bertambah hingga 40 ribu," ucapnya.

Dengan jumlah peminat yang sangat tinggi, pihaknya memperkirakan bahwa UB tahun ini akan menjadi kampus terfavorit atau dengan jumlah peminat SNBT terbanyak secara nasional.  "Dugaan saya kita akan terpilih sebagai PT terfavorit. UB bisanya kalo tidak juara 1 ya 2 terfavorit nasional," kata dia.

Menurutnya ada banyak faktor kenapa Universitas peminat di Universitas Brawijaya setiap tahun selalu tinggi selain karena kualitas pendidikan unggul yang diberikan lokasinya yang berada di Malang juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi para siswa.

"Karena kota Malang punya daya tarik tersendiri. Entah itu karena cuacanya, biaya hidupnya yang murah, atau karena suasananya," kata dia.

Di tempat yang sama, Koordinator Pelaksana SNBT UB, Heri Prawoto S.Sos M A B menambahkan, kuota maksimal pendaftar SNBT di UB tahun ini sebanyak 44.240. Apabila jumlah pendaftar memenuhi batas maksimal, maka tes akan dilakukan dalam dua gelombang.  "Namun karena tidak sampai jumlah maksimal, kita kemungkinan hanya akan melakukannya dalam satu gelombang," ucapnya.

Dia mengaku, UB telah menyiapkan  skema yang matang dalam menghadapi SNBT di UB. Termasuk untuk mencegah adanya kecurangan dari para peserta. Untuk itu tahun ini dia akan menyiapkan berbagai sumber daya, termasuk alat canggih untuk mendeteksi barang yang dipakai oleh para peserta.

"Tahun kemarin bisa dibilang tidak ada kecurangan di UB. Tapi kita tetap siaga dan menyiapkan segala sesuatu untuk mencegah adanya kecurangan, dan berbagai persiapan lainya agar gelaran SNBT bisa berjalan lancar," pungkas Heri. (*)