TIMES MALANG, MALANG – Di utara Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, terdapat sebuah surga tersembunyi yang menawarkan ketenangan bagi siapa saja yang berkunjung. Sumber Umbulan, demikian namanya.

Lokasi ini sudah lama menjadi tempat wisata murah meriah bagi warga lokal maupun pengunjung dari luar daerah. Dengan suasana yang asri, fasilitas yang lengkap, dan kisah sejarah yang menarik, tempat ini layak dijadikan destinasi liburan singkat yang menenangkan.

Sumber Umbulan telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan warga Desa Ngenep. Di tengah rindangnya pepohonan, terdengar gemericik air yang memancar dari dalam tanah, memberi makna tersendiri pada nama "Umbulan." 

"Sumber ini sudah lama ada di desa kami," jelas Ibu Suwati, pengelola Sumber Umbulan kepada TIMES Indonesia, Selasa (14/8/2024).

"Kenapa disebut Umbulan? Itu karena air yang keluar dari sumber ini berasal langsung dari bawah, jadi menyembur ke atas, atau kalau orang jawa sebut, mumbul," tambahnya.

Patung Dewa Siwa di Sumber Umbulan, yang digunakan oleh warga Desa Ngenep sebagai media spiritual untuk mendoakan leluhur yang menjaga kelestarian sumber ini. (FOTO: Ryandhika Farhansyah/TIMES Indonesia)

Keberadaan punden dan patung Dewa Siwa di area sumber ini menambah kekayaan sejarah Sumber Umbulan.

Warga setempat percaya, tempat ini bukan sekadar sumber mata air, tetapi juga menjadi tempat perantara untuk mendoakan leluhur mereka. Patung Dewa Siwa berdiri kokoh, memberikan nuansa spiritual yang kental, seolah menjaga ketenangan alam sekitar.

Sumber Umbulan bukan hanya sekedar tempat wisata alam, ia dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Mulai dari gazebo yang teduh, musala untuk beribadah, hingga tempat ganti pakaian yang bersih.

Bagi yang ingin menikmati camilan atau makanan ringan, terdapat warung sederhana yang dikelola langsung oleh Suwati dan suaminya, Pak Mad.

"Semua fasilitas yang ada di sini, termasuk gazebo, pagar bambu, tempat ganti pakaian hingga warung, itu buatan tangan dari Pak Mad sendiri," kata Suwati dengan bangga. Keterlibatan keluarga dalam mengelola tempat ini terlihat dari perhatian mereka terhadap kenyamanan dan keasrian Sumber Umbulan.

Meski terkesan tenang, mengelola Sumber Umbulan bukan tanpa tantangan. Sejak tahun 2016, Suwati dan suaminya telah berusaha menjaga kelestarian tempat ini. 

"Tantangan yang paling sulit selama saya mengelola Sumber Umbulan adalah menyadarkan dan mengedukasi para pengunjung. Banyak dari mereka yang masih tidak mematuhi peraturan, hingga merusak fasilitas di dalam Sumber Umbulan ini," ungkap Suwati. 

Upaya keras mereka patut diapresiasi, mengingat pentingnya menjaga keasrian dan kebersihan lingkungan di sekitar Sumber Umbulan.

Galuh Prawira Solichin, atau yang akrab dipanggil Wira, seorang mahasiswa Universitas Brawijaya, adalah salah satu pengunjung setia Sumber Umbulan. Berasal dari Tangerang, Wira telah tinggal di Malang sejak tahun 2021. 

"Saya memilih berlibur di Sumber Umbulan karena dekat dengan rumah saya dan di sini tidak ada pungli, hanya membayar parkir Rp2.000. Tempatnya juga bersih, nyaman, dan ada tempat untuk jajan," ujarnya.

Punden di Sumber Umbulan yang memiliki fungsi spiritual, digunakan oleh warga Desa Ngenep untuk mendoakan leluhur mereka. (FOTO: Ryandhika Farhansyah/TIMES Indonesia)

Wira menambahkan bahwa air di Sumber Umbulan sangat jernih dan sejuk. "Bener-bener masih alami dan bikin orang ingin balik lagi untuk mandi di sini," katanya. 

Keindahan alam yang terjaga membuat Wira tidak bosan berkunjung ke Sumber Umbulan. "Saya sudah dari SMA mandi di sini, dan tempat ini juga bisa dijadikan tempat untuk melampiaskan stres," ucapnya dengan senyum.

Selain menjadi destinasi wisata, Sumber Umbulan juga berfungsi vital bagi warga Desa Ngenep. Mata air ini digunakan untuk mengairi sawah, menjadikannya sumber kehidupan bagi masyarakat sekitar.

Sumber Umbulan adalah tempat di mana alam, sejarah, dan spiritualitas berpadu, menciptakan suasana yang damai dan menyegarkan. Dengan segala keindahannya, Sumber Umbulan menjadi destinasi yang wajib dikunjungi bagi siapa saja yang ingin merasakan ketenangan di tengah alam yang asri. (*)