TIMES MALANG, MALANG – Anggota DPRD Kota Malang dari Komisi D yang juga Ketua DPD Partai NasDem Kota Malang, Dr. Suyadi, S.Pd., M.M., kembali menggelar Reses lanjutan di Gedung Serbaguna Sukun Pondok Indah, Jumat (14/11/2025). Kegiatan ini ikuti 250 warga, terdiri dari tokoh masyarakat, ketua RT, hingga perwakilan komunitas di wilayah Kecamatan Sukun.

Dalam reses ini, Suyadi menegaskan bahwa arah pembangunan Kota Malang ke depan harus tetap bertumpu pada penguatan layanan dasar, khususnya pendidikan, kesehatan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. 

Menurutnya, ketiga sektor ini merupakan fondasi utama kesejahteraan warga dan tidak boleh terpinggirkan di tengah banyaknya agenda pembangunan.

“Pemkot Malang perlu memastikan bahwa kebutuhan dasar masyarakat tidak terabaikan. Pendidikan dan kesehatan harus tetap menjadi prioritas utama, karena keduanya terkait langsung dengan kualitas hidup warga,” ujar Suyadi di hadapan peserta reses.

Salah satu isu yang menjadi fokus dialog adalah Program RT Berkelas yang tengah disiapkan Pemkot Malang dan didorong untuk mulai berjalan pada 2026. Program ini memberi ruang bagi setiap RT untuk mendapatkan dukungan anggaran dan fasilitas secara lebih merata.

Suyadi menjelaskan bahwa RT Berkelas bukan hanya konsep administratif, tetapi instrumen pemerataan pembangunan berbasis kebutuhan riil warga. 

Tambahnya, dengan adanya program ini, RT dapat mengajukan program secara lebih terstruktur sehingga tidak bergantung sepenuhnya pada mekanisme seleksi proposal.

“RT Berkelas disiapkan agar pemerataan bisa dirasakan lebih konkret. Tidak hanya menunggu seleksi usulan, tetapi masing-masing RT nanti sudah memiliki ruang program yang langsung dapat dijalankan,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa penyusunan kamus usulan ini harus mempertimbangkan kebutuhan dasar masyarakat, terutama pendidikan dan kesehatan. 

"Akses kesehatan dasar, ruang belajar warga, hingga program sehat dan bersih lingkungan menjadi beberapa prioritas yang menurutnya harus hadir dalam desain program," ujarnya.

Tambahnya, Suyadi menekankan bahwa aspirasi tersebut sejalan dengan peran Komisi D yang membidangi pendidikan dan kesehatan. 

Ia berkomitmen untuk membawa masukan tersebut ke dalam pembahasan pokok pikiran (pokir) DPRD, terlebih program RT Berkelas harus sinkron dengan penyusunan anggaran daerah.

“Aspirasi pendidikan dan kesehatan ini penting dan akan kami pastikan masuk dalam pembahasan pokir. Kita ingin pembangunan di tingkat RT berjalan seimbang dengan kebutuhan masyarakat,” jelasnya.

Sementara itu, Suyadi menegaskan bahwa kualitas hidup bukan hanya diukur dari pembangunan fisik, tetapi juga dari bagaimana program lingkungan mampu mendukung kegiatan warga sehari-hari. 

"Mulai dari ruang belajar, kegiatan ekonomi produktif, hingga akses layanan kesehatan dasar," terangnya.

Program RT Berkelas, menurutnya, harus memunculkan inovasi berbasis kebutuhan. Ia mencontohkan program literasi keluarga, kegiatan kesehatan berbasis komunitas, hingga penguatan ruang ramah anak sebagai salah satu prioritas yang dapat masuk dalam kamus usulan.

Di akhir kegiatan, Suyadi kembali menekankan pentingnya sinergi antara ketua RT, warga, jajaran Pemkot Malang, dan DPRD dalam merumuskan program pembangunan 2026.

“Kita ingin program RT Berkelas berjalan dengan baik. Karena itu, sinkronisasi antara RT yang menyusun usulan dengan teman-teman dewan yang menyusun pokir harus terjaga. Tujuan akhirnya adalah layanan dasar warga semakin kuat,” pungkasnya.

Reses ditutup dengan komitmen bersama untuk terus mendorong pembangunan yang inklusif, terutama pada sektor pendidikan dan kesehatan sebagai pilar peningkatan kualitas hidup masyarakat Kota Malang. (*)