TIMES MALANG, MALANG – Usaha sesama untuk saling menolong memang terus mengalir dan tak memandang apapun. Seperti halnya yang dilakukan oleh Rumah Teduh Malang yang terus melakukan kebaikan untuk menolong masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Berawal dari rumah singgah bagi para pasien kanker di bulan Oktober 2020 lalu, saat ini Rumah Teduh Malang memfungsikan sebagian fasilitasnya untuk para pasien Covid-19 non komorbid secara gratis.
"Awalnya bagi para pasien kanker yang sedang berobat ke RSSA Malang. Sekarang, karena pandemi Covid-19 semakin meningkat, mulai Maret 2021 kemarin, kita alih fungsikan untuk tempat isolasi bagi pasien-pasien (Covid-19) yang non Komorbid," ujar Koordinator Rumah Teduh Malang, Edi Junaedi kepada TIMES Indonesia, Minggu (15/8/2021).
Untuk kapasitasnya sendiri, jelas Edi, sebenarnya Rumah Teduh Malang berada di tiga titik lokasi rumah. Namun untuk yang difungsikan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 adalah Rumah Teduh 21 Malang yang berada di Jl Pajajaran, Kota Malang.
Hal itu dikarenakan, lokasi Rumah Teduh 21 Malang sendiri memiliki kamar yang cukup banyak dan halaman yang cukup luas. Sehingga bisa dibagi antara para pasien kanker dan juga pasien isolasi Covid-19.
"Paling besar di Rumah Teduh 21 Malang. Ini berkapasitas sekitar 50 bed. Namun untuk saat ini kita pakai 15 bed untuk pasien isolasi Covid-19 yang dimana saat ini terisi 8 bed," jelasnya.
Akan tetapi, lanjut Edi, jika nantinya permintaan pasien isolasi semakin membludak, tidak menutup kemungkinan Rumah Teduh 21 yang berkapasitas 50 bed akan digunakan untuk menampung para pasien Covid-19 non komorbid sepenuhnya.
"Nanti pasien kanker kita alihkan ke rumah yang dua titik lainnya itu," imbuhnya.
Masyarakat atau pasien Covid-19 jika kebingungan mencari lokasi isolasi untuk menghindari penyebaran kepada keluarga terdekat atau tetangga, bisa tinggal menghubungi Rumah Teduh Malang melalui media sosial ataupun call center yang telah disediakan.
Nantinya, para calon pasien isolasi, hanya perlu menunjukan hasil tes positif antigen maupun PCR dan selanjutnya tinggal mengisi format yang telah disediakan untuk ditindak lanjuti melalui call center.
"Jika acc call center, pasieng langsung kami jemput pakai ambulance. Kita ada dua ambulance, satu khusus pasien Covid-19 dan satu khusus pasien kanker. Kalau tidak, pasien bisa datang sendiri ke rumah kami," katanya.
Untuk fasilitas yang didapatkan, Rumah Teduh 21 Malang tidak menyediakan makanan bagi para pasien isoman. Namun, yang tersedia hanyalah ruangan untuk isolasi hingga peralatan rumah lainnya dan juga tabung oksigen jika diperlukan para pasien yang sedang mengalami sesak nafas.
"Makan didrop dari keluarga pasiennya. Jadi nanti ketika dari keluarga pasien drop makanan, kita yang ambil dan kita serahkan ke pasien. Lalu selama isoman, pasien tidak diperkenankan keluar masuk kamar atau ruangan tanpa seijin relawan yang bertugas," ungkapnya.
Rumah Teduh Malang yang juga berisikan delapan relawan untuk membantu memenuhi kebutuhan para pasien isoman tesebut, juga menyediakan sejumlah tabung oksigen yang bisa dipinjam untuk pasien isoman.
"Kita juga menerima peminjaman tabung oksigen. Contoh, pasien mengalami Covid-19 di rumahnya sendiri tanpa pendamping, bisa cukup hubungi kami, kami akan kirim tabung ke rumahnya," tuturnya.
Tujuan dari adanya Rumah Teduh Malang yang membantu menangani para pasien kanker ataupun saat ini diperuntukan bagi pasien Covid-19, memang berawal dari tergeraknya niat untuk membantu dengan melihat realita di lapangan yang cukup miris.
Apalagi, Rumah Teduh 21 Malang yang berdekatan dengan RSSA Malang, semenjak Covid-19 mulai meningkat lagi, banyak sekali pasien Covid-19 yang terlantar di luar untuk menunggu antrean masuk ke IGD.
Dengan itu, Rumah Teduh Malang pun akhirnya bergerak dengan awal mengambil para pasien Covid-19 yang tak tertangani di halaman RSSA Malang, untuk bisa segera mereka tangani. "Awalnya memang kita ambil itu yang terlantar di depan RSSA. Kan memang membludak ya. Kan antrean lama dan banyak pasien, akhirnya untuk penanggulangan awal, kami angkat pasien ke rumah kami dan kami kasih oksigen," katanya. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Faizal R Arief |