https://malang.times.co.id/
Berita

1,6 Juta Jemaah Haji Bergerak Menuju Muzdalifah

Jumat, 06 Juni 2025 - 09:05
1,6 Juta Jemaah Haji Bergerak Menuju Muzdalifah Di Muzdalifah, para jemaah haji  mengumpulkan kerikil untuk ritual melempar jumrah di area Jamarat di Mina. (FOTO: Arab News)

TIMES MALANG, JAKARTA – Sejak matahari terbenam di balik Bukit Arafah, lebih dari 1,6 juta jemaah haji mulai bergerak secara massal menuju Muzdalifah, tempat suci yang terletak di antara Arafah dan Mina.

Perjalanan ini merupakan bagian tak terpisahkan dari prosesi ibadah haji yang sarat nilai spiritual.

Jemaah haji Indonesia ikut dalam pergerakan besar ini. Pada hari Arafah yang jatuh Kamis kemarin (9 Zulhijah), jemaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia, mengisi hari suci tersebut dengan doa, zikir, membaca Al-Qur’an, dan mengangkat tangan memohon ampunan serta keberkahan dari Allah SWT.

Hari Arafah sendiri diyakini sebagai hari paling suci dalam kalender Islam dan menjadi inti dari rangkaian ibadah haji. Setelah wukuf di Arafah, para jemaah bergeser menuju Muzdalifah untuk melanjutkan tahapan ibadah selanjutnya.

Perjalanan Menuju Muzdalifah

Perjalanan ke Muzdalifah bukan sekadar perpindahan tempat, melainkan ibadah yang menuntut koordinasi besar-besaran. Otoritas Arab Saudi telah mengatur perpindahan ini dengan ketat demi menjamin keselamatan dan kelancaran jemaah.

Berdasarkan data Otoritas Umum Statistik, jumlah jemaah haji tahun ini mencapai 1.673.230 orang. Sebanyak 1.506.576 berasal dari luar negeri, termasuk Indonesia, sedangkan sisanya, 166.654 orang, adalah jemaah domestik Arab Saudi.

Pergerakan jemaah dalam jumlah besar ini dikelola oleh sejumlah instansi utama, seperti Kementerian Haji dan Umrah, Kementerian Dalam Negeri, dan Badan Umum Perhubungan. Armada bus disiapkan secara bertahap untuk mengangkut jemaah dari Arafah ke Muzdalifah.

Selain bus, Metro Al-Mashaaer Al-Mugaddassah — sistem kereta khusus haji — juga dioperasikan untuk membantu mengurai kepadatan. Jalur melingkar ini menghubungkan tiga lokasi utama: Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Dengan sembilan stasiun, metro ini mampu mengangkut hingga 72.000 jemaah per jam dalam satu arah.

Otoritas Saudi juga memanfaatkan teknologi canggih seperti sistem pemantauan pintar, drone, dan data real-time untuk memantau pergerakan massa serta mencegah kemacetan. Ribuan personel keamanan dan relawan ditempatkan di berbagai titik untuk membimbing dan menjaga keamanan jemaah selama masa transisi yang krusial ini.

Aktivitas di Muzdalifah

Setibanya di Muzdalifah, para jemaah akan melaksanakan salat Magrib dan Isya yang digabung dan dipersingkat, sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW. Setelah itu, mereka akan mulai mengumpulkan 49 batu kerikil untuk keperluan ritual melempar jumrah di Mina.

Banyak jemaah memilih beristirahat di bawah langit terbuka di Muzdalifah, meneladani kebiasaan Rasulullah dalam haji wada’. Untuk mendukung kenyamanan dan keselamatan, pemerintah Arab Saudi telah menyediakan penerangan yang memadai, tempat berteduh, air minum, dan unit medis bergerak di lokasi ini.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga menyiapkan lebih dari 120 ambulans dan beberapa rumah sakit lapangan di Arafah dan Muzdalifah, dengan dukungan ribuan tenaga medis. Klinik keliling disiagakan di titik-titik penting untuk melayani jemaah lanjut usia dan rentan terhadap cuaca ekstrem seperti panas atau dehidrasi.

Langkah-langkah logistik dan kesehatan ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang Arab Saudi dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan haji, sejalan dengan program ambisius Visi 2030. Perpaduan antara iman, teknologi, dan perencanaan matang menjadikan pelaksanaan haji tahun ini sebagai model efisiensi dan keselamatan jemaah.

Jemaah Indonesia Diselamatkan Lewat Evakuasi Udara

Sementara itu, Saudi Press Agency (SPA) melaporkan bahwa Tim Evakuasi Medis Udara Kementerian Pertahanan Arab Saudi telah berhasil menyelamatkan seorang jemaah haji asal Indonesia yang mengalami serangan jantung. Evakuasi darurat dilakukan dari Rumah Sakit Al Noor di Makkah ke Rumah Sakit Spesialis King Abdulaziz di Taif.

Meski identitas dan embarkasi jemaah tersebut tidak disebutkan, misi ini menunjukkan keseriusan Arab Saudi dalam menyiapkan layanan medis darurat selama musim haji.

Evakuasi udara merupakan bagian dari rencana dukungan medis untuk haji 1446 H, yang mencakup penyediaan ambulans canggih dan pengangkutan kasus kritis dari tempat-tempat suci ke fasilitas kesehatan terdekat.

Unit-unit evakuasi udara ditempatkan dekat lokasi suci untuk memastikan respons cepat, mempercepat penyelamatan, dan meningkatkan tingkat kelangsungan hidup jemaah. (*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.