TIMES MALANG, BATU – Di uji Pandemi Covid-19 dan ditantang menyelesaikan proyek strategis nasional yakni pembangunan Pasar Besar Kota Batu, bisa jadi perjalanan pemerintahan di usia 21 tahun ini menjadi perjalanan terberat yang harus dilalui Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi dan Wakil Wali Kota, Ir Punjul Santoso SH MH.
Tapak perjalanan tahun pertama pemerintahan masih dibayang-bayangi operasi pemberantasan korupsi oleh KPK, tiga tahun kemudian pemerintahan ini harus diuji menjaga kondisi masyarakat ditengah Pandemi Covid-19 dan harus melaksanakan proyek strategis nasional pembangunan Pasar Besar Batu.
Ya memang tidak mudah, karena pandemi Covid-19 membuat perekonomian masyarakat amburadul, hotel dan obyek wisata harus tutup, hingga mengakibatkan perekonomian daerah minus enam. Juga tidak mudah membangun Pasar Besar Kota Batu. Penolakan sebagian pedagang pasar yang sudah terjadi di era kepemimpinan wali kota sebelumnya (Eddy Rumpoko-red) menguat.
Jika pada era kepimpinan sebelumnya pembangunan Pasar Besar Batu belum terealisasi, di era kepemimpinan Dra Hj Dewanti - Punjul Santoso, pembangunan ini berhasil.
"Alhamdulillah bersama kita bisa melakukannya. Memang menjadi hal yang paling berkesan adalah kami berhasil menggolkan pasar. Dinamikanya luar biasa, sampai saya harus datang sendiri ke pasar untuk berdialog langsung dengan pedagang," ujar Wali Kota
Ia mengatakan tujuan pemerintah membangun pasar agar kesejahteraan pedagang lebih baik. "Memahamkan pedagang butuh sebuah perjuangan," tutur wali kota.
Hingga akhirnya pada bulan Februari tahun 2022 dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Pasar Batu.
Sekedar diketahui, di sektor makro ekonomi daerah pada pada tahun 2021 ekonomi Kota Batu mampu tumbuh 4,04 persen setelah pada tahun 2020 karena terjadinya pandemi covid-19, terkoreksi tajam menjadi minus 6,46 persen. Dan untuk kemudian sampai dengan triwulan II tahun 2022, ada pemulihan kinerja dengan tumbuh positif 6 hingga 6,5 persen.
Meskipun dalam kondisi tantangan pandemi, capaian realisasi PDRB sampai dengan Tahun 2021 sudah melampaui target tahun akhir RPJMD yang ditetapkan yaitu sebesar 16,84 trilyun, dengan realisasi pendapatan perkapita sebesar 78,46 juta per tahun.
"Pengentasan kemiskinan terus pula kita upayakan secara komprehensif dan terpadu, sampai dengan tahun 2021 angka kemiskinan tercatat sebesar 4,09 persen, disatu sisi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), yang sampai dengan Tahun 2019 dapat kita turunkan melampaui angka target akhir RPJMD yaitu sebesar 2,46 persen, namun pada tahun 2021, karena faktor pandemi realisasi TPT mengalami kenaikan kembali menjadi 6,57 persen," ujar Wali Kota.
Sementara angka Indeks Pembangunan Manusia terus mengalami peningkatan capaian realisasi sampai Tahun 2021 angka IPM tercatat 76,28 poin.
Di sisi pembangunan desa, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia memberikan penghargaan utama untuk Wali Kota Batu, Dra Hj Dewanti Rumpoko MSi karena berkomitmen dan kerja kerasnya dalam mendorong percepatan pembangunan desa hingga seluruh desa ( 19 desa) di Kota Batu mencapai status mandiri.
Direncanakan hari ini (17/10/2022) Wali Kota akan menerima penghargaan Bhakti Desa Utama dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia.
"Satu-satunya Wali Kota di Indonesia yang mendapatkan penghargaan Bhakti Desa Utama adalah Wali Kota Batu. Penghargaan ini kita berikan saat HUT Kota Batu," ujar Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Dr Drs H Abdul Halim Iskandar MPd.
Menurutnya penghargaan Bhakti Desa Utama ini diberikan untuk kepala daerah yang berprestasi membuat seluruh desa di wilayahnya berstatus mandiri.
Kepala daerah yang di wilayahnya ada desa yang berstatus maju dan mandiri mendapatkan penghargaan Bhakti Desa Madya. Sementara kepala daerah yang seluruh desanya masih berstatus maju mendapatkan penghargaan Bhakti Desa Pratama.
"Kepala desa yang desa berstatus mandiri juga mendapatkan penghargaan dan lencana," ujar laki-laki yang akrab dipanggil Gus Menteri ini.
Selain mendapatkan penghargaan dari Menteri Desa, Pemkot Batu juga mendapatkan penghargaan dari Kementerian Dalam Negeri.
Pemkot Batu mendapatkan penghargaan atas Laporan Penyelenggaraan Pemerintah daerah (LPPD) Tahun 2018. Pemerintah Kota Batu telah mendapatkan Prestasi Penyelenggaraan Pemerintah daerah dengan Skor 3,2746 dengan Status Kinerja Sangat Tinggi.
Pemerintah Kota Batu juga meraih penghargaan peringkat keempat pemerintah daerah dengan realisasi pendapatan tertinggi dari tahun 2020 ke tahun 2021, dengan kategori kota.
"Memang masih ada yang belum terealisasi, seperti pembangunan kereta gantung karena belum adanya payung hukum di pusat dan pembangunan cold storage karena masalah teknis," ujarnya. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kisah Wali Kota Batu dan Wawali Lewati Pandemi Covid-19 dan Berhasil Bangun Pasar Besar
Pewarta | : Muhammad Dhani Rahman |
Editor | : Irfan Anshori |