TIMES MALANG, MALANG – Ribuan jamaah majelis Cinta Umat, bermunajad untuk kemenangan pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Abah Anton-Dimyati Ayatullah (ABADI), Jumat (15/11/2024). Lantunan dzikir dan sholawat lebih dari dua ribu jamaah memenuhi kediaman Abah Anton di jalan Tlogomas, Kota Malang.
Bertubi-tubi doa memenangkan Abah Anton dalam pertarungan PILKADA serentak 27 November 2024 mendatang, dimohonkan oleh para jamaah.
Merespons hal tersebut, Abah Anton menyampaikan pesan permohonan dukungan untuk bertarung di Pilkada 2024.
"Hari H Pilkada kurang sebentar lagi. Jangan sampai tergoda oleh setan yang berbentuk manusia baik gondrong, maupun yang gundul," ujar Abah Anton, Jumat (15/11/2024).
Dirinya juga menekankan komitmennya untuk melanjutkan program yang berpihak kepada masyarakat kecil, dengan fokus pada kesejahteraan guru ngaji, marbot masjid, muadzin serta RT dan RW.
"Walikota harus dekat dengan rakyat dan peduli kaum dhuafa," imbuhnya.
Sementara, Habib Jamal turut memberikan testimoni mengenai kepemimpinan Abah Anton, yang dinilainya telah memberikan banyak perhatian kepada masyarakat dengan mewadahi majelis dzikir dan majelis sholawat.
Habib Jamal juga mengungkapkan bahwa selama lima tahun menjabat, Abah Anton tak pernah mengambil gajinya, melainkan menyumbangkannya kepada anak yatim dan kaum miskin. Mengingatkan pula agar hati-hati pada masa tenang ini.
"Kampanye hitam sudah mulai nampak. Jangan terpengaruh jika ada yang mencoba menghalangi kehadiran anda ke TPS pada hari pemilihan," ungkapnya.
Disisi lain, Ustadz H. Cholili yang menjadi pemberi tausiyah utama, membahas lima alam kehidupan manusia, yakni Alam Rahim, Alam Dunia, Alam Kubur, Alam Barzakh dan Alam Akhirat.
"Saya mengajak jemaah untuk mengintrospeksi diri, apakah waktu yang dimiliki sehari-hari lebih banyak untuk ibadah atau hal yang sia-sia, seperti bermedia sosial," ucapnya.
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Pilkada Kota Malang, Ribuan Jemaah Bermunajad untuk Kemenangan Paslon ABADI
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |