TIMES MALANG, MALANG – SMK Telkom Malang kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah nasional. Tim perwakilan sekolah vokasi berbasis teknologi informasi ini berhasil meraih Juara 1 Kompetisi Standardisasi Nasional Tingkat SMA/SMK 2025 yang digelar oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Kemenangan ini menjadi tiket emas bagi tim SMK Telkom Malang untuk mewakili Indonesia pada ajang bergengsi internasional, 20th International Standards Olympiad yang akan berlangsung di Korea Selatan pada 12–14 Agustus 2025.

Perjuangan Panjang yang Berbuah Manis

Rachmat Dwi Djatmiko, Kepala SMK Telkom Malang, menegaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil konsistensi dan kerja keras.
“Setelah tiga tahun berturut-turut mencoba, akhirnya tembus juga. Ini bukti bahwa kegagalan bukan akhir, melainkan batu loncatan menuju keberhasilan,” ungkapnya penuh syukur.

Tim yang terdiri atas Jean Richnerd Rantabaratrahjaga, Shabri Sebastian Siregar, dan Syafakarim Akbar sukses menyusun draft standar bertajuk “Micro LED Display Performance - Augmented Reality Applications - Part 1: Optical Performances Metrics and Testing Protocols”. Inovasi ini dipuji karena kejelasan teknis, kelayakan, dan potensi penerapannya pada level internasional.

Agus Purwanto, salah satu pembimbing, mengaku bangga dengan dedikasi para siswa.

“Saya masih ingat perjuangan mereka bertiga hingga larut malam menyusun klausul-klausul standar ISO MicroLED di ruang QMR. Ini bukti nyata bahwa ikhtiar maksimal tidak pernah mengkhianati hasil,” tegasnya.

Mengalahkan Sekolah Unggulan, Siap Hadapi 12 Negara

Dalam kompetisi tingkat nasional, tim SMK Telkom Malang berhasil mengungguli tim-tim kuat lainnya: SMA Labschool Cibubur (Juara 2) dan SMAN 28 Jakarta (Juara 3).

Prestasi ini membuka jalan bagi mereka untuk bersaing di Korea Selatan melawan 40 tim dari 12 negara, termasuk Korea Selatan, Jepang, Tiongkok, Singapura, Arab Saudi, Uzbekistan, Kazakhstan, Malaysia, Peru, Kenya, dan Rwanda.

Selain lomba utama, peserta juga akan mengikuti rangkaian kegiatan internasional seperti Opening Ceremony, Main Contest, Presentation Evaluation, Closing Ceremony, hingga Youth Friendship Program yang menjadi wadah pertukaran budaya.

Duta Standardisasi Indonesia

Ina Indra Rustika, S.Pd., guru pembimbing tim, menilai capaian ini bukan sekadar kemenangan sekolah, tetapi juga inspirasi bagi siswa lainnya.
“Ini bukti bahwa kesempatan besar datang bagi mereka yang berusaha. Mereka kini menjadi duta standardisasi bersama BSN untuk menyebarluaskan pentingnya standar dalam menjamin kualitas produk,” ujarnya.

Lebih jauh, standardisasi dinilai sangat vital, baik bagi konsumen maupun pelaku usaha. Standar memberi jaminan keamanan, kesehatan, dan mutu produk yang konsisten, sekaligus meningkatkan daya saing dan reputasi di pasar internasional.
“Standarisasi adalah bahasa kedua setelah uang dalam menilai kualitas barang, produk, dan jasa,” tambahnya.

Inspirasi dari Sang Juara

Jean Richnerd, salah satu anggota tim, mengaku perjalanan menuju Korea Selatan bukanlah hal mudah.
“Banyak pesaing kami berasal dari universitas, bahkan ada yang dari Tiongkok dan Singapura—mereka adalah lawan terberat. Tapi dari mereka juga kami belajar hal-hal baru tentang dunia standardisasi,” ungkapnya.

Ia menambahkan, pengalaman ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga membuka peluang, koneksi, dan wawasan baru.
“Ini menjadi momen berharga yang akan terus kami bawa untuk masa depan,” pungkas Jean.

Dengan capaian ini, SMK Telkom Malang semakin mengukuhkan diri sebagai sekolah vokasi unggulan yang tidak hanya berprestasi di bidang akademis, tetapi juga mampu mencetak generasi muda yang siap bersaing di level global. (*)