TIMES MALANG, MALANG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang menggelar workshop peningkatan mutu hasil tembakau melalui Blending pada industri hasil tembakau (IHT) untuk meningkatkan produktivitas hasil tembakau bagi pengusaha rokok, Selasa (6/8/2024) di Hotel Miami Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Workshop dibuka langsung oleh Bupati Malang Sanusi. Dalam sambutannya, dia mengatakan, rokok merupakan salah satu komponen penggerak ekonomi masyarakat. Pasalnya, kata Sanusi, di perusahaan rokok ada banyak karyawan yang bekerja dan keluarga yang harus dihidupi.
Bupati Malang juga menyikapi maraknya rokok ilegal dengan memberikan solusi. Dia berjanji akan membangun kawasan industri rokok yang membantu proses perizinan kepada para pengusaha rokok ilegal agar mereka juga bisa bisnis rokok secara resmi dan tidak melanggar hukum.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang, Drs. M. Nur Fuad Fauzi, M. T, menjelaskan bahwa tujuan pelatihan peningkatan mutu hasil tembakau melalui blending pada industri hasil tembakau (IHT). Workshop ini untuk meningkatkan produktivitas hasil tembakau di seluruh pabrik rokok yang ada di wilayah Kabupaten Malang.
Pelatihan yang kelima ini mengambil tema peningkatan mutu hasil tembakau. Hadir sebagai pemateri di antaranya Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Agro (BBSPJIA) Kementerian Perindustrian, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang, PT BAT Bentoel Malang. Workshop diikuti 100 pabrik rokok se-Kabupaten Malang.
Maksud dan tujuan kegiatan pelatihan ini meningkatkan sumber daya manusia dari perusahaan rokok yang ada di Kabupaten Malang dengan memberikan bimbingan teknis kepada karyawan industri rokok agar mendapatkan kualitas produksi lebih bagus .
Aricko, Senior Produk Developer BAT Indonesia mengatakan, blending itu meramu bahan baku rokok menjadi satu kesatuan agar disukai para penikmat rokok.
Beberapa bahan yang akan dicampurkan seperti tembakau dan cengkeh harus sesuai dengan keinginan konsumen jadi secara principle blending itu adalah pencampuran beberapa jenis tembakau sebagai sebuah seni akan rasa.
"Seni kan orang bisa menganggap itu bagus atau jelek bervariasi. Jadi blending ini bagaimana caranya menjawab keinginan kebanyakan konsumen secara umum," pungkasnya. (*)
Pewarta | : Slamet Mulyono |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |