https://malang.times.co.id/
Pendidikan

Mengurai Harmoni di Tengah Perbedaan, Dosen UIN KHAS Jember Raih Cumlaude dengan Kajian Pernikahan Sunni-Syiah di Bondowoso

Sabtu, 05 Juli 2025 - 11:30
Mengurai Harmoni di Tengah Perbedaan, Dosen UIN KHAS Jember Raih Cumlaude dengan Kajian Pernikahan Sunni-Syiah di Bondowoso Dosen UIN Khas Jember, Fauzin Faiz berhasil meraih predikat cumlaude di UIN Yogyakarta. (Foto: Dok. Pribadi Fauzin Faiz)

TIMES MALANG, BONDOWOSO – Di tengah beragamnya dinamika sosial keagamaan, sebuah penelitian akademik berhasil menyingkap sisi lain dari pernikahan lintas mazhab yang selama ini kerap dianggap tabu. Dr. H. Fauzinuddin Faiz, M.A., dosen Universitas Islam Negeri KH Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember, meraih predikat cumlaude usai mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pernikahan Lintas Aliran Sunni–Syiah di Bondowoso: Tafsir Keagamaan, Dinamika Sosial, Peran Institusi Agama dan Negara” di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Melalui kajian mendalam berbasis pendekatan sosio-legal dan teori sosiologi klasik serta modern, Fauzinuddin membuktikan bahwa pernikahan antar penganut Sunni dan Syiah di Bondowoso bukan hanya berjalan lancar dan damai, tetapi juga berperan strategis dalam merawat persatuan umat. 

Temuannya menantang paradigma lama yang memandang pernikahan lintas mazhab sebagai sumber masalah, dan malah menyoroti pernikahan ini sebagai jembatan rekonsiliasi sosial yang efektif di masyarakat.

Menggunakan teori fungsionalisme struktural Talcott Parsons, Fauzinuddin menampilkan bagaimana lembaga-lembaga agama dan negara di Bondowoso—seperti KUA, Pengadilan Agama, MUI, hingga FKUB—berfungsi bukan hanya sebagai penegak hukum, melainkan juga mediator yang menjaga harmoni sosial di tengah pluralitas keagamaan. 

Sedangkan teori konflik fungsional Lewis A. Coser membuka wawasan bahwa konflik mazhab bukan ancaman destruktif, melainkan ruang negosiasi sosial yang membentuk solidaritas baru lewat ikatan keluarga lintas aliran.

Yang menarik, lewat teori tafsir keagamaan Abdullah Saeed, Fauzinuddin mengangkat bagaimana masyarakat Bondowoso melakukan reinterpretasi hukum Islam secara kontekstual.

 Mereka menafsirkan teks agama dengan mengedepankan nilai-nilai universal seperti kasih sayang dan keadilan, tanpa harus menolak aturan fikih klasik. Ini menunjukkan peran aktif masyarakat sebagai agen pembentuk hukum keagamaan, bukan sekadar penerima pasif doktrin.

Keberhasilan Fauzinuddin meraih cumlaude bukan tanpa alasan. Dengan IPK nyaris sempurna 3,92, publikasi ilmiah di jurnal-jurnal bereputasi internasional, dan penilaian disertasi yang memuaskan dari seluruh penguji, dia membuktikan kualitas risetnya yang orisinal dan berdampak luas.

Promotor disertasi, Prof. Dr. H. Ali Sodiqin, menegaskan pentingnya penelitian ini dalam menghadirkan perspektif segar tentang hukum Islam kontemporer yang hidup dan berakar pada realitas sosial. 

“Disertasi ini memperlihatkan bahwa masyarakat bukan hanya objek hukum, melainkan subjek aktif yang memberi makna pada hukum itu sendiri,” katanya.

Bagi Fauzinuddin, pencapaian ini adalah bagian dari komitmennya untuk menjembatani ilmu dan praktik, serta mendorong hukum Islam agar selalu relevan dengan tantangan zaman dan keberagaman umat.

 “Saya berharap penelitian ini menginspirasi dialog yang lebih terbuka dan inklusif dalam memahami keagamaan, serta mendorong perdamaian melalui pendekatan yang humanis,” ujarnya.

Dari Bondowoso, kisah pernikahan lintas Sunni-Syiah ini mengingatkan kita bahwa keberagaman bukan penghalang, melainkan kekayaan yang bisa menyatukan dalam harmoni jika dikelola dengan pemahaman dan keterbukaan. Sebuah pelajaran berharga dari akademisi muda yang mengubah stigma menjadi jembatan kebersamaan.(*)

Pewarta : Imadudin Muhammad
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.