TIMES MALANG, MALANG – Kepala Satuan Pengelola Program Gizi (SPPG) Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Bayu Ramandika Kurniawan, memastikan layanan distribusi makanan bergizi gratis (MBG) untuk siswa penerima manfaat tidak dihentikan.

Bayu menjelaskan, penghentian distribusi sempat terjadi selama tiga hari, yakni Rabu–Jumat (24–26/9/2025). Hal ini dipicu kendala pencairan dana MBG dari Badan Gizi Nasional (BGN) untuk periode 29 September hingga 10 Oktober 2025.

“Kami mendapatkan informasi ada kendala pencairan dana. Sehingga, distribusi MBG tidak berjalan selama tiga hari. Kondisi serupa juga dialami beberapa SPPG lainnya,” kata Bayu dalam klarifikasinya kepada TIMES Indonesia, Minggu (28/9/2025).

Menurut Bayu, keterlambatan pencairan diduga karena adanya evaluasi dan penyesuaian administrasi. Ia menyebut, pengajuan dana MBG sebenarnya sudah dikirim melalui koordinator wilayah sejak 22 September 2025. Namun, sejumlah proposal terlambat diunggah dan harus direvisi, sehingga pencairan anggaran ikut tertunda.

“Operasional MBG sangat bergantung pada pencairan dana dari BGN. Dana itu digunakan untuk membeli bahan, mengolah, hingga mendistribusikan makanan ke penerima manfaat. Jika pencairan terlambat, otomatis kami juga terhambat,” tegasnya.

Sebelumnya, SPPG Landungsari mengeluarkan surat pemberitahuan kepada sekolah-sekolah penerima manfaat terkait penghentian distribusi MBG mulai 24 September 2025. Dalam surat tersebut disebutkan, keterlambatan terjadi karena anggaran dari pusat belum cair.

“Kami menyampaikan permohonan maaf atas penundaan ini agar tidak menimbulkan keresahan di kalangan penerima manfaat,” ujar Bayu.

SPPG Landungsari sendiri melayani sebanyak 3.459 siswa dari 34 sekolah dan madrasah di wilayah Dau. Bayu memastikan, distribusi MBG diperkirakan kembali normal mulai pekan depan. (*)