https://malang.times.co.id/
Berita

Empat Calon Sekda Kabupaten Malang Adu Kompeten dan Strategi

Minggu, 17 Agustus 2025 - 14:36
Empat Calon Sekda Kabupaten Malang Adu Kompeten dan Strategi Para bakal calon Sekda di sela tes wawancara dalam seleksi terbuka calon Sekdakab Malang, kemarin. (Foto: dokpri/for TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANG – Empat bakal calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang menjalani tes wawancara, pada Sabtu (16/8/2025). 

Keempat bakal calon sekda Kabupaten Malang ini bergantian menyampaikan paparan makalahnya, dilanjutnya tanya jawab. Berturut-turut adalah Avicenna Medisca Saniputera, Eko Margianto, Firmando H. Matondang, dan Budiar Anwar. 

Proses seleksi wawancara ini disiarkan  langsung secara utuh, melalui kanal YouTube Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Malang.

Dalam tes wawancara calon sekdakab Malang ini, semua anggota Pansel menjadi panelis pewawancara. Yakni, Asep Kusdinar (ketua merangkap anggota pansel) dan empat anggota: Indah Wahyuni (Kepala BKD Provinsi Jawa Timur), Hendro Gunawan (Inspektur Provinsi Jatim), Prof. Dr. Hariyono (Rektor Universitas Negeri Malang) dan Dr. Prihat Assih (Rektor Universitas Merdeka Malang). 

seleksi-2.jpgTangkapan layar calon sekdakab Malang yang kini Kepala Dinas TPHP Kabupaten Malang, Avicenna Medisca Saniputera saat tes wawacara. (Foto: IST/TIMES Indonesia)

Sebelum tanya jawab wawancara tiap calon sekda diberi waktu memaparkan makalah di depan tim pansel. Pemaparan makalah dan wawancara itu mendapatkan bobot 35 persen dari keseluruhan penilaian seleksi. 

Sedangkan, khusus untuk penilaian wawancara ditentukan pembobotan nilai 40 persen untuk kompetensi teknis/bidang, dan 60 persen sisanya, mencakup kemampuan kepemimpinan, profesionalitas dan integritas. 

Pertanyaan para panelis anggota pansel, adalah fokus pada semua tugas pokok dan fungsi jabatan sekretaris daerah. Pertanyaan mendalam yang diberikan, juga menyangkut isu-isu dan permasalahan, berikut strategi dan upaya mengatasinya oleh para calon sekda. 

Kesempatan wawancara pertama diberikan kepada Firmando H. Matondang, yang kini Kepala Satpol PP Kabupaten Malang. Dipanjutkan, Avicenna Medisca, yang saat ini menjabat Keplaa Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Malang. 

Ia memaparkan beberapa kesimpulan dalam makalahnya. Yakni, terkait ekosistem kolaboratif antar-OPD Pemkab Malang yang harus dibangun, juga tata kelola pemerintahan transformatif dan reformasi budaya birokrasi berbasis kolaborasi. 

Avicenna juga banyak menyampaikan pengalaman teknis berikut inovasi bidang pertanian yang telah dilakukannya. Sejak pertama kali menjabat sampai saat ini. 

Menurutnya, pengkoordinasian dan kolaborasi mutlak harus dilakukan sekda, untuk memastikan roda pemerintahan dan tujuan pembangunan daerah bisa berjalan sesuai harapan. Juga, dukungan dari berbagai pihak. 

"Sekda tentu harus bisa mengkoordinasi juga mengkomunikasikan yang menjadi visi dan tujuan pembangunan, termasuk kolaborasi stakeholder. Ini tentu dengan komunikasi yang baik dan menurut Saya perlu dengan pendekatan humanis," terang Avicenna menjawab pertanyaan aggota pansel, Prof Dr. Hariyono. 

Anggota pansel yang merupakan ketua BKD Provinsi Jawa Timur, Indah Wahyuni memberi pertanyaan, bagaimana seorang sekda mengatasi ego sektoral juga konflik kepentingan yang muncul di tiap OPD. 

Menanggapi pertanyaan ini, lagi-lagi Avicenna menyampaikan pentingnya komunikasi dengan ditunjang mapping dan kolaborasi penanganan dalam satu dashboard berbasis fokus permasalahan. Dengan, semua persoalan yang ada tidak sepenuhnya ditangani satu pihak ataupun seorang sekda. 

Calon sekda yang mendapatkan kesempatan paling akhir, Budiar Anwar, diberi pertanyaan terkait apa yang dilakukan untuk bisa membangun sinegitas sekaligus komunikasi, atas kebijakan pembangunan kepala daerah dengan para stakeholder. 

seleksi-3.jpgCalon sekda yang kini Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Malang, Desa Eko Margianto, dalam tangkapan layar live YouTube, saat tes wawancara. (Foto: IST)

Terkait hal ini, Budiar menyatakan, kerja sama dan sinergi pentahelix, dengan Forkopimda termasuk perguruan tinggi dan pers sangat penting. 

Budiar juga diminta tanggapan oleh panelis Prihat Assih, terkait tugas pemantauan dan evaluasi yang akan dilakukan sebagai seorang Sekda, agar kebijakan daerah berjalan sesuai yang dicanangkan kepala daerah. 

Pertanyaan ini sempat dipertegas kembali, setelah Budiar memberikan tanggapan atas pertanyaan yang disampaikan sebelumnya. 

Sementara itu, anggota pansel lainnya, Hendro Gunawan menanyakan, prioritas apa yang harus diambil mengatasi segala persoalan yang muncul dalam kinerja birokrasi pemerintahan. 

Menariknya, beberapa pertanyaan dan komentar menohok juga sempat disampaikan anggota pansel selama sesi wawancara calon sekdakab Malang ini. Seperti dilontarkan Asep Kusdinar kepada calon sekda Eko Margianto, untuk tidak menyebut permasalahan yang ada sebagai kendala yang sulit. 

Asep juga sempat memberikan pertanyaan menggelitik, menguji kedekatan Avicenna dengan Bupati Malang HM Sanusi. Pertanyaan, meminta tanggapan atas keunggulan dan kelemahan pada sosok kepemimpinan Bupati Sanusi. 

Sementara itu, Kepala BKPSDM Kabupaten Malang, Nurman Ramdansyah mengkonfirmasi, sejumlah lima calon sebenarnya dijadwalkan mengikuti tahapan wawancara hari ini. 

Satu calon yang sebelumnya ikut mendaftar seleksi, Made Arya Wedhantara, tidak hadir dengan alasan sakit. Made Arya yang merupakan Kepala Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Malang dinyatakan gugur, berdasarkan keputusan bersama Panitia Seleksi (Pansel) Sekda Kabupaten Malang. (*)

Pewarta : Khoirul Amin
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.