TIMES MALANG, MALANG – Pemkot Malang mulai menggerakkan roda perekonomian ditengah pandemi Covid-19 yang mulai melandai. Salah satunya seperti kegiatan besar Malang 108 Rise and Shine yang dihadiri hingga 10 ribu masyarakat lebih di sepanjang koridor Kayutangan Heritage.
Hal ini sejalan dengan kelonggaran kegiatan dan mobilitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang mulai bergulir. Bagaimana tidak, sejumlah kebijakan seperti kelonggaran penggunaan masker hingga keputusan liga sepak bola dengan penonton di stadion telah dikeluarkan pemerintah pusat.
Kegiatan tersebut pun menjadi salah satu tombak dalam memulai pergerakan ekonomi, khususnya ekonomi kreatif dan wisata.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, secara aturan dalam Inmendagri Nomor 29 Tahun 2022 ini, Kota Malang masuk dalam Level 1 yang artinya penyebaran Covid-19 sudah sangat minim terjadi. Hal itu menjadi alasan utama kelonggaran mobilitas dan kegiatan mulai dijalankan oleh Pemkot Malang.
"Jadi karena kita level 1, segala kegiatan kemasyarakatan untuk kapasitas 100 persen bisa. Namun tetap jangan lalai dan perhatikan prokes, khususnya dalam gedung," ujar Husnul, Rabu (8/6/2022).
Kemudian, untuk rencana kegiatan rutin seperti CFD hingga kegiatan skala besar sekelas Malang Tempo Doeloe, Husnul sendiri mendukung penuh hal tersebut. Akan tetapi, tentu perlu melihat pergerakan Covid-19 dan yang bisa memutuskan adalah Wali Kota Malang, Sutiaji.
"Kegiatan penuh dibuka apa tidak, pak Wali yang memutuskan dengan pertimbangan kondisi ya," ungkapnya.
Sementara itu, kenyataan bahwa Kota Malang sudah berada di level 1 dan minim penyebaran Covid-19 terlihat dari catatan Dinkes Kota Malang dalam dua pekan terakhir ini. Disebutkan Husnul, kasus harian dalam dua Minggu terakhir ini hanya ada satu kasus, jadi dipastikan Covid-19 di Kota Malang sudah sangat melandai.
"Kematian kita juga gak ada dan pasien aktif cuma 4, satu di RS sebentar lagi keluar dan sisanya isoman (isolasi mandiri). Jadi segala kebijakan kita tetap awasi dan sedini mungkin meminimalisir potensi penyebaran terjadi lagi," pungkasnya. Inilah sebabnya Pemkot Malang mulai melonggarkan sejumlah kebijakan. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Ronny Wicaksono |