TIMES MALANG, MALANG – Di saat negara dan bangsa Indonesia sedang diterpa unjukrasa besar-besaran, arek Malang Izabelle Kiara, 16, promosikan keramahan bangsa Indonesia dalam bahasa Inggris di ajang Festival Seni Internasional Asia Pasifik di Shanghai, China.
Dalam ajang itu Izabelle Kiara akhirnya memang membuat bangga Indonesia karena berhasil menyabet trophy emas dan trophy perak plus hadiah uang pembinaan diantara 200 - an peserta.
Ajang Festival ini merupakan kompetisi musik dan bakat bertaraf internasional, yang diselenggarakan bersama oleh 25 negara.
Festival ini menarik beragam peserta dan panel juri internasional dari seluruh dunia.
Negara-negara tersebut antara lain Australia, Brunei Darussalam, Bulgaria, Kamboja, Tiongkok, Jerman, Hong Kong, India, india, Italia, Jepang, Korea, Kosovo, Malaysia, Filipina, Qatar, Republik Makedonia Utara, Rusia, Arab Saudi, Singapura, Taiwan, Thailand, Vietnam, Inggris, Amerika Serikat, dan banyak lagi.
Pengakuan festival ini atas upaya kolaboratif Asia Pasific International Art Festival dengan menggarisbawahi dampak signifikan yang telah dibuatnya dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan efektivitas acaranya.
Siang tadi, Izabelle Kiara sudah kembali duduk di bangku sekolahnya di SMAK ST Albertus (Dempo) Malang.
Ketika berpidato mempromosikan Indonesia, Izabelle Kiara menyampaikan bahwa Indonesia adalah negeri yang indah, bangsanya ramah. "Dari gunung, laut, hutan, hingga budaya dan suku budaya yang beragam, semuanya menyatu menjadi satu keajaiban. Keindahan ini bukan hanya milik kita hari ini, tetapi juga warisan untuk generasi mendatang," kata dia.
"Saya sebagai wakil dari Indonesia ingin menyampaikan terima kasih karena sudah diberi kesempatan untuk berada dalam kompetisi International ini. Semoga ke depannya kalian semua yang ada disini bisa suatu saat datang ke Indonesia dan menyaksikan keajaibannya," katanya.
Izabelle Kiara berhasil menyabet trophy emas dan trophy perak di ajang Festival Seni Internasional Asia Pasifik di Shanghai, China.
Izabelle Kiara hanya ingin membuktikan bahwa siswa-siswi Dempo selain berprestasi di bidang akademik juga non akademik.(FOTO: Widodo Irianto/TIMES Indonesia)
Prestasi luar biasa arek Malang ini ditorehkan disaat bangsa dan negara kita tercinta sedang menghadapi ujian dimana unjukrasa pecah diseluruh negeri untuk menuntut ketegasan pemerintah dalam berbagai soal.
Festival itu sendiri berlangsung mulai tanggal 29 Agustus 2025 hingga 1 September 2025.
Pemilik suara sopran ini juga baru saja berulangtahun yang ke 16 pada tanggal 22 Agustus 2025 lalu. "Jadi trophy ini sekaligus sebagai hadiah saya," kata Izabelle Kiara saat ditemui wartawan di sekolahnya, SMAK ST Albertus Malang, Rabu (3/9/2025) siang tadi.
Didampingi Kepala Sekolahnya, Br. Antonius Sumardi, O.Carm, Izabelle Kiara bercerita banyak tentang bagaimana kelelahannya saat-saat ia mulai ditawari perwakilan Festival Seni Internasional Asia Pasifik Shanghai di Indonesia yang bernama Arendi hingga proses latihan persiapan.
Didepan kepala sekolahnya, Izabelle Kiara mengatakan tidak menyangka bisa memboyong piala emas dan perak di ajang internasional itu. " Sejak saya berangkat, semangat saya hanya ingin membuktikan bahwa siswa-siswi Dempo itu tidak hanya berprestasi di bidang akademis, namun juga non akademis," ujar Izabelle Kiara.
Izabelle Kiara mengaku waktu persiapannya memang sangat mepet. Karenanya ia terpaksa seringkali mengajukan ijin kepada Kepala Sekolah untuk latihan olah vokal. "Terkadang latihan di rumah, seringkali latihannya di tempat saya menempa diri saya untuk olah vokal sampai larut malam," katanya. Ia sempat juga dilatih orang-orangnya Arendi perwakilan penyelenggara festival yang ada di Indonesia.
Tetapi karena ia menikmatinya, dan menyanyi itu fashionnya, maka capek itu tidak terasa.
Karena itu, Izabelle Kiara kemarin berkali-kali meminta maaf kepada Kepala Sekolah, Br. Antonius Sumardi, O.Carm, karena seringnya ia meninggalkan kelas ditengah mengikuti mata pelajaran. Antonius Sumardi pun tersenyum ramah mendengarnya.
Bagi Izabelle Kiara keikutsertaannya di ajang Festival Seni Internasional Asia Pasifik Shanghai ini untuk kali pertama.
Bagaimana tanggapan Br. Antonius Sumardi, O.Carm,?,. "Terimakasih atas pencapaianmu, nak. Sekolah pasti mendukung. Paling tidak yang bisa dilakukan sekolah adalah mengijinkan kamu pergi entah sampai kemana untuk mencapai yang kamu cita-citakan, dan kamu pulang dengan membawa oleh-oleh bukan hanya untuk dirimu tetapi juga untuk sekolah dan untuk bangsa ini," kata Antonius Sumardi.
Karena itu, Antonius Sumardi berharap, hal ini bisa menginspirasi anak muda, bahwa orang muda juga bisa berkarya dan bisa meraih pencapaian yang luar biasa.
Kepada Kiara, Antonius mengingatkan, bahwa ini merupakan titik awalnya. "Silahkan terbang tinggi lagi. Kepakkan sayapmu sekuat-kuatnya entah sampai kemana, dan prestasinya jangan berhenti sampai disini, tapi harus kamu kembangkan lagi, meskipun jerih lelahmu tentu akan bertambah lagi. Kalau kamu merasa puas sampai disini, berarti kamu tidak mau berjuang," ujar Antonius Sumardi.
Antonius Sumardi juga mengingatkan jangan sombong, harus tetap rendah hati. "Taati orang tuamu termasuk kakek dan nenekmu. Karena merekalah yang telah mendukung kamu secara total," katanya.
Izabelle Kiara yang memiliki banyak thropy dan puluhan medali 2 dan 3 medali silver WCOPA 2019 dan bidang akademis itu menyimak dengan serius sambil mengangguk.
Ketika ditanya apakah ia ingin mengejar prestasi lebih tinggi lagi di bidang vokal, Izabelle Kiara menyatakan tidak seperti itu. Namun kali pertama ia masuk ke bangku SMA, ia berjanji kepada Kepala Sekolahnya akan seimbang dalam menempuh pendidikan di bidang akademis dan non akademis.
Tentang penyanyi idolanya, Izabella Kiara tetap mengidolakan mendiang Michael Jackson karena jiwa dan personalitynya.(*)
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Imadudin Muhammad |