TIMES MALANG, MALANG – DPRD Kota Malang telah menerima 9+1 tuntutan yang dilayangkan oleh kelompok Cipayung plus yang didalamnya ada sejumlah organisasi mahasiswa ekstra kampus. Tuntutan itu diterima usai menggelar audiensi bersama di gedung DPRD Kota Malang, Kamis (4/9/2025).

Diketahui, 9+1 tuntutan yang dilayangkan Cipayung Plus, diantaranya:

1. Tunjangan DPR RI dan secara khusus DPRD Kota Malang
2. ⁠Audit kinerja dan lembaga legislatif
3. ⁠Tindakan agresif dari aparat selama demonstrasi
4. ⁠RUU Perampasan Aset
5. ⁠Reformasi Polri dan secara khusus Polresta Malang Kota
6. ⁠Hukum dan adili anggota Polri yang melakukan tindakan kekerasan
7. ⁠Naikan gaji guru terlebih khusus Kota Malang
8. ⁠Kenaikan pajak bumi dan bangunan daerah Kota Malang
9. ⁠Mendesak pemerintah membentuk satuan kerja PHK
10. ⁠Ratusan Guru yang Tidak Terdaftar, Harus Segera Terdata di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

“Tuntutan ini tidak hanya soal kondisi nasional, tapi juga yang terjadi di Kota Malang yang juga berkaitan dengan kebijakan pusat,” ujar perwakilan Cipayung dari KAMMI, Muhammad Ariz Pratama, Kamis (4/9/2025).

Ia meminta, seluruh tuntutannya harus segara diproses dan akan dikawal sampai tuntas.

“Tentu kita akan kawal sampai tuntas,” katanya.

Sementara, Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita telah memetakan setidaknya ada 5 poin penting khusus daerah yang dibawah dari 9+1 tuntutan.

Kelima poin penting itu, soal kinerja dan penganggaran, Satgas PHK, soal penggajian guru dan nasib guru hingga PBB akan dievaluasi segera dan akan dibreakdown satu per satu.

“Untuk poin lain, akan kami teruskan ke pusat. Kami akan kawal juga bagaimana tindaklanjut dan disposisi seperti apa,” kata Amithya.

Perempuan yang akrab disapa Mia mengaku bahwa 9+1 tuntutan yang dibawah oleh para perwakilan mahasiswa ini cukup realistis, jika melihat kondisi saat ini.

“Seperti soal PBB, kita akan ikut mengawal dan rembuk bareng soal Perwal baru. Ini agar kita bisa segera mengimplementasikannya,” tuturnya.

Ia berterimakasih kepada seluruh elemen masyarakat yang sudah menjaga dan para mahasiswa yang senantiasa kondusif dalam menyampaukan aspirasinya.

Ia berjanji akan ikut mengawal segala tuntutan agar bisa segera dibereskan dan kondisi kembali normal tanpa membebankan masyarakat.

“Alhamdulilah seluruh elemen masyarakat berusaha menjaga kondusivitas dan kita apresiasi itu,” ucapnya. (*)