https://malang.times.co.id/
Berita

Kapolres Malang Kunjungi Pesantren Rakyat, Pengasuh Singgung Kekerasan Anak

Selasa, 21 Januari 2025 - 22:53
Kapolres Malang Kunjungi Pesantren Rakyat, Pengasuh Singgung Kekerasan Anak Kapolres Malang, AKBP Danang Setyo Pambudi Sukarno, disambut Pengasuh Pesantren Rakyat Al-Amin, KH. Abdullah SAM, di Sumberpucung, Kabupaten Malang, Selasa (21/01/2025). (Foto: dok. for TIMES Indonesia)

TIMES MALANG, MALANGKapolres Malang, AKBP Danang Setyo Pambudi Sukarno, mengunjungi Pesantren Rakyat Al-Amin di Sumberpucung, Kabupaten Malang, Selasa (21/01/2025).  

Kedatangan Kapolres Malang yang baru sertijab pada 14 Januari 2025 lalu tersebut, disambut salawat banjari, diringi musik gamelan Jawa dan atraksi silat Pagar Nusa santri Pesantren Rakyat Al-Amin. 

AKBP Danang disambut langsung Pengasuh Pesantren Rakyat Al-Amin, KH. Abdullah SAM, beserta pengasuh lainnya. Segenap tokoh masyarakat, tokoh agama, aktivis organisasi, santri dan sivitas Pesantren Rakyat Al-Amin, juga turut dalam penyambutan. 

Tampak pula, Pendeta GKJW, Pdt. Tamariska, Ketua PC Pagar Nusa Kabuaten Malang, Saiful Anam, Dewan Pembina PSHT Kabupaten Malang, dan Kabid SD Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Langgeng Suprianto.

Selain itu, mendampingi pengasuh Pesantren Rakyat, Sekretaris Ansor dan IKAPMII, Sukron Fauzi, Ketua K3S SD Swasta Kabupaten Malang, Holiq, Kepala Desa Ngadirejo, Juwani, Pengasuh Pesantren Miftahul Ulum Annur Dampit, Sekretaris PERADI Kabupaten Malang, Ach. Hussairi, jajaran Wakil Ketua PC ISNU Kabupaten Malang, serta anggota GP Ansor dan Banser.

Pada selaturahmi kali ini Kapolres Malang mengajak serta Wakapolres, Kasatbimas, Kasatreskrim, Kasatlantas, Kasatintel, Kapolsek Sumberpucung dan jajaran lainnya. 

Dalam obrolan bersama Kapolres Malang, KH. Abdullah SAM menyampaikan terima kasih dan rasa penghormatan atas kedatangan Kapolres Malang di pesantrennya. 

Di tengah sambutan perkenalan itu, Kiai Abdullah menyebut, ada dua tokoh perguruan silat besar, Pagar Nusa dan PSHT, yang pernah menanam pohon perdamaian, yakni pohon cimeng bersama 5 perguruan silat lainnya di Pesantren Rakyat pada tahun 2023 lalu.

"Biarkan yang sana-sana ada konflik, yang penting di Kabupaten Malang ini aman", demikian pengasuh yang juga Wakil Direktur Pesantren  Center Nusantara ini menandaskan.

Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu komitmen Pesantren Rakyat dalam mewujudkan keamanan dan kenyamanan di masyarakat. 

"Untuk itu, Pesantren Rakyat, tak henti-hentinya ikut andil, berkolaborasi dan berkomunikasi dengan stakeholder terkait guna menjaga situasi aman ini," kata Kiai Abdullah. 

KH. Abdullah SAM juga mendiskusikan isu kekerasan kepada anak, kriminalisasi guru dan pelecehan seksual anak. Paling awal, Ketua PC ISNU itu menyoroti tentang perlindungan anak yang menurutnya perlu mendapat perhatian khusus.

"Perlindungan anak, murid dan santri ini sebenarnya telah berjalan, tetapi sekarang yang perlu adalah perlindungan guru dan ustad," usulnya.

Kapolres-Malang-2.jpg

Tokoh dengan sebutan Kyai Sableng itu mengungkapkan, beberapa waktu lalu sampai ada pengasuh pondok atau kiai yang harus ke Polres, karena ada kasus kekerasan dengan santrinya atau guru dengan muridnya. 

"Saya dan kiai-kiai lain yang mengasuh pesantren ini betul-betul was-was, jika tidak ada perlindungan dari kepolisian," keluhnya.

Dari beberapa kasus yang telah terjadi, menurutnya perlu segera ada tindakan pencegahan. 

"Misalkan ada kegiatan preventif yang dilakukan oleh Polres beserta jajarannya, kepada para guru agar bisa menekan angka kekerasan ini dan bisa menjadi edukasi," teeang Abdullah.

Sebagai informasi, di Kabupaten Malang ini kurang lebih ada 750 pesantren. Apabila muncul 1 kasus saja, kata Abdullah, maka dampaknya akan timbul keresahan banyak pesantten lain dan banyak orang. 

"Tapi memang kita sadari para ustadz muda secara kejiwaan masih banyak yang lost control. Jadi harus ada pembinaan yang holistik", pungkas Abdullah.

Masih menurut Pengasuh Pesantren Rakyat, pertemuan dengan Kapolres Malang kali ini akan menjadi kolaborasi yang bagus. 

"Di sini ada pengacara, kepolisian, organisasi masyarakat dan sejumlah stakeholder lainnya. Bisa ada tindak lanjut, dari apa yang telah didiskusikan ini", harapnya.

Sehubungan dengan usulan itu, KH. Abdullah SAM bersama pengurus PC ISNU Kabupaten Malang sebenarnya telah melaksanakannya di tiga pesantren. 

"ISNU ini ada program penyuluhan hukum di pesantren-pesantren kolaborasi dengan Kompak Law dan beberapa lembaga bantuan hukum lainnya", ungkapnya.

Di lain sisi, pengasuh Pesantren Rakyat juga menyoroti aksi kekerasan seksual kepada anak atau remaja. Hingga tersiar sebuah data yang cukup mencengangkan dari BKKBN RI, bahwa 72% anak usia 15 tahun telah banyak yang melakukan hubungan seksual. 

Bahkan, baru-baru ini ada informasi hingga video viral warung kopi pangku di daerah Gondanglegi, Kabupaten Malang atau mungkin juga di daerah-daerah lainnya.

"Saya kira dua hal ini barangkali bisa menjadi fokus dari Polres Malang. Bagaimana solusi dan kolaborasi dengan para penggerak di masing-masing lini", harapnya.

Menanggapi hal tersebut, Kapolres Malang, AKBP Danang Setyo menyatakan, bakal ada tindaklanjut program sosialisasi terkait kekerasan terhadap anak ke pondok-pondok. Menurutnya, bisa nanti diawali dengan satuan yang menjadi pembina upacara di pondok-pondok.

"Memang perlu kita sadari bahwa perkembangan anak sekarang ini lebih cepat secara fisik, tetapi perkembangan mentalnya belum atau tidak mengikuti", kata AKBP Danang.

Di lain sisi, menurutnya memang perlu ada kerjasama lintas sektor guna menghadapi fenomena di masyarakat. 

"Mari bersama saling kontrol terkait fenomena yang ada di masyarakat", ajak Kapolres Malang, yang merupakan lulusan terbaik kedua Akademi Kepolisian (AKPOL) tahun 2004 ini. (*) 

Pewarta : Khoirul Amin
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.