https://malang.times.co.id/
Berita

Kesaksian Dua Pendaki Asal Surabaya, Ceritakan Detik-Detik Terjebak Erupsi Semeru

Kamis, 20 November 2025 - 23:34
Kesaksian Dua Pendaki Asal Surabaya Terjebak Erupsi Semeru Dua pendaki asal Surabaya dan pemandu saat dimintai keterangan usai dievakuasi dari Ranukumbolo. (FOTO: Istimewa)

TIMES MALANG, LUMAJANG – Dua pendaki asal Surabaya, yakni Tika dan Fitri, membagikan cerita mereka saat ikut rombongan pendakian ke Ranukumbolo dan terjebak situasi erupsi Gunung Semeru, Rabu (19/11/2025) kemarin. Keduanya tiba di kawasan pendakian sekitar pukul 11.00 WIB, kemudian mulai berjalan menuju Ranukumbolo sekitar pukul 14.00 sampai 15.00 WIB. Mereka baru mencapai kawasan Rancibolong sekitar pukul 20.00 WIB.

Tika mengatakan, kabar erupsi baru mereka dengar saat masih berada di jalur pendakian. 

“Dikasih tahu sama guide, ‘Semeru ini erupsi.’ Kami tanya apakah aman untuk lanjut. Katanya aman, ya sudah kami lanjut sampai tiba jam delapan malam,” ujar Tika, Kamis (20/11/2025).

Perjalanan menuju titik itu berlangsung berat karena kondisi gelap, kabut tebal, hujan, dan jalur licin berlumpur. 

“Medannya susah. Kami sampai paling akhir di sana,” ujarnya.

Keesokan paginya, sekitar pukul 09.00 WIB, mereka mulai turun. Kondisi saat itu disebut masih relatif aman meski sudah mulai turun hujan. Sesampainya di Pos 1, keduanya mendapat bantuan evakuasi dari tim Basarnas.

“Di pos 1 ketemu sama Basarnas dan dikawal turun,” katanya.

Sementara, Fitri menambahkan bahwa setelah turun, mereka berencana menggunakan ojek motor karena salah satu dari mereka mengalami cedera kaki. 

“Tas kami dibantu dibawakan PPGST. Akhirnya kami pilih naik motor,” ungkap Fitri.

Setibanya di bawah, hal pertama yang mereka lakukan adalah membersihkan diri. Komunikasi dengan keluarga juga langsung dilakukan begitu mendapatkan sinyal di Pos 3. 

“WA sudah numpuk, semua panik dengar kabar 178 orang terjebak di Ranu Kumbolo,” tuturnya.(*)

Meski mengakui pendakian itu penuh tantangan, ia berterima kasih pada pemandu mereka yang sabar dan memastikan keselamatan hingga akhir. 

“Harusnya lima jam, tapi kami hampir delapan jam. Guidenya sabar banget. Seru, tapi kami enggak mau lagi,” ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pihak TNBTS telah mendata secara detail bahwa ada 187 orang yang terjebak di Ranukumbolo saat Erupsi Gunung Semeru terjadi, Rabu (19/11/2025) kemarin.

Mereka yang terjebak, merupakan pendaki, pemandu, porter hingga para petugas.

Mereka semuanya dievakuasi oleh tim pada Kamis (20/11/2025) pagi tadi. Hal ini dilakukan, melihat kondisi yang tidak memungkinkan jika dievakuasi pada Rabu (19/11/2025) kemarin malam.

Akhirnya, pada Kamis (20/11/2025) sekitar pukul 14.30 WIB, seluruh pendaki, pemandu hingga porter yang terjebak sudah selamat dan berada di Ranu Pani. (*)

Pewarta : Rizky Kurniawan Pratama
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Malang just now

Welcome to TIMES Malang

TIMES Malang is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.