TIMES MALANG, MALANG – Ratusan pelayat memadati rumah duka di Rumah Dinas Wali Kota Malang, Jalan Ijen 2, Klojen, untuk memberikan penghormatan terakhir kepada istri Wali Kota Malang, Hj Hanik Andriani, yang wafat pada Kamis (20/11/2025) pukul 23.33 WIB.
Sejumlah pejabat hadir, termasuk Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Malang M. Sanusi, serta pejabat Malang Raya lainnya. Mereka datang untuk mendoakan kepergian almarhumah.
Pada momen berkabung ini, ada yang cukup menarik perhatian dan menyentuh hati. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat nampak mengenakan baju batik berwarna biru cukup mencolok dan selalu ia pegangi setiap waktu. Ternyata, baju itu adalah baju pilihan terakhir sang istri untuk mengantarkan Wahyu bekerja.
Staf pribadi Wali Kota Wahyu Hidaya, Deni Irwansyah mengatakan, almarhumah tidak menunjukkan tanda-tanda sakit sebelumnya. Ia menuturkan, saat mendampingi Wahyu dalam kegiatan bersama Gubernur Jatim, Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf, dan BPS RI, tiba-tiba muncul kabar kondisi Hanik menurun. Wahyu pun membatalkan agenda takziah yang semula akan dilakukan di Panca Budi.

“Begitu ada kabar kondisi ibu drop, tenaga medis langsung memeriksa. Kami yang selesai acara di BPS langsung menuju rumah dinas,” ujar Deni, Jumat (21/11/2025).
Setibanya di rumah dinas, Wahyu langsung memeriksa kondisi istrinya. Namun pada pukul 23.33 WIB, Hanik dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Deni mengungkapkan, sebagai bentuk penghormatan terakhir, Wahyu enggan mengganti kemeja yang ia kenakan. Batik biru itu merupakan baju yang dipilih langsung oleh mendiang Hanik sebelum Wahyu berangkat ke acara BPS.
“Ebes sempat ditawari ganti pakaian, tapi beliau menolak. Kemeja itu dipilihkan oleh ibuk kemarin. Waktu memilihnya, ibu terlihat berbeda—ceria sekali,” ucapnya. (*)
| Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
| Editor | : Imadudin Muhammad |