TIMES MALANG, MALANG – Pemerintah Kabupaten Malang didorong untuk lebih serius mengembangkan agrowisata Kabupaten Malang sebagai bentuk kolaborasi antara sektor pertanian dan pariwisata. Konsep ini dinilai mampu menjadi pendorong utama ekonomi berbasis kearifan lokal.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, Avicenna M. Saniputera, menyampaikan bahwa pengembangan agrowisata selaras dengan visi dan misi “Malang Makmur”.
“Konsep agrowisata ini sangat selaras dengan visi misi Malang Makmur. Kabupaten Malang sangat kaya akan potensi agrowisata, dan kami ingin ini menjadi contoh pengembangan ekonomi berbasis kearifan lokal,” ujar Avicenna, Senin (27/10/2025).
Menurutnya, Kabupaten Malang memiliki potensi besar dalam pengembangan agrowisata, khususnya yang berbasis kopi, hortikultura, serta hasil perkebunan unggulan lainnya.

Salah satu kawasan yang mulai menarik perhatian adalah Desa Benjor, Kecamatan Tumpang, yang dikenal dengan Kebun Kopi Benjor Pin Camping Ground. Daerah ini baru saja menjadi lokasi kunjungan kerja Menteri PPN/Bappenas RI, Rachmat Pambudy, yang datang untuk melihat langsung potensi ekonomi lokal berbasis kopi.
Avicenna menilai kunjungan tersebut menjadi semangat baru bagi para petani kopi di Kabupaten Malang.
“Nantinya, dari kunjungan Pak Menteri itu akan membawa manfaat dan semangat bagi masyarakat Kabupaten Malang, khususnya petani kopi di sekitar Desa Benjor, Tumpang,” ungkapnya.
Data DTPHP menunjukkan, panen kopi Arabika di wilayah Benjor menghasilkan sekitar 1,5 ton per hektare, sementara kopi Robusta mencapai 3 ton per hektare sekali panen.
Dengan potensi sebesar ini, Pemerintah Kabupaten Malang diharapkan mampu mengintegrasikan sektor pertanian dan pariwisata menjadi model agrowisata berkelanjutan yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga memperkuat citra Malang sebagai pusat agrowisata unggulan di Jawa Timur. (*)
| Pewarta | : Khoirul Amin |
| Editor | : Imadudin Muhammad |