TIMES MALANG, SEMARANG – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) kembali mendapat apresiasi dari Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) atas komitmen dan perhatian besarnya terhadap pelaku usaha mikro di daerah.
Menteri UMKM, Maman Abdurahman, menilai perkembangan UMKM di Jawa Tengah menunjukkan tren positif berkat dukungan kuat dari Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen.
Menurut Maman, salah satu indikator nyata dukungan tersebut terlihat dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Jawa Tengah yang menempati peringkat pertama nasional. Hingga saat ini, nilai penyaluran KUR telah mencapai Rp 41,4 triliun kepada 791 ribu debitur.

“Luar biasa Jawa Tengah ini,” ujar Maman saat menghadiri peluncuran program Kemudahan Usaha Mikro Bermitra (Kumitra) di Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Kamis (20/11/2025).
Kumitra Dorong Kemitraan UMKM dengan Usaha Besar
Program Kumitra dirancang untuk memperluas akses pemasaran dan membuka peluang kemitraan antara usaha mikro dengan usaha menengah hingga besar. Maman mencontohkan, pelaku usaha mikro dapat dipertemukan dengan jaringan ritel modern untuk memasarkan produk mereka.
“Ada juga bentuk kolaborasi dengan usaha besar lainnya. Ini ikhtiar kita memperluas pasar usaha mikro,” jelasnya.
Gubernur Tekankan Pentingnya Penguatan Akses dan Pendampingan
Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan bahwa UMKM adalah salah satu tulang punggung perekonomian daerah. Karena itu, Pemprov Jateng terus memperkuat pendampingan dan akses pasar agar pelaku usaha dapat berkembang dan memiliki daya saing.
“UMKM adalah pahlawan ekonomi, terutama saat pandemi. Di Jawa Tengah, perannya sangat besar dan harus terus ditingkatkan,” katanya dalam sambutannya.
Luthfi mengungkapkan, banyak aspirasi pelaku UMKM terkait tantangan pemasaran, terutama untuk bisa masuk ke minimarket dan ritel modern. Ia mencontohkan dialognya dengan pelaku UMKM di Kabupaten Tegal yang mengaku kesulitan menembus pasar ritel.
“Kebutuhan agar bisa masuk ke minimarket kini difasilitasi lewat Kumitra. Program ini akan menjembatani kemitraan sehingga UMKM bisa semakin berdaya di wilayahnya,” ujar Gubernur.
Program Kolaboratif untuk Perkuat Jaringan UMKM
Kumitra merupakan kolaborasi lintas kementerian, melibatkan Kemenko PMK, Kementerian UMKM, serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak. Skema ini menghubungkan pelaku usaha mikro dengan perusahaan besar, lembaga pembiayaan, dan tenaga pendamping.
Selain Kumitra, Pemprov Jateng juga mengoptimalkan program Kecamatan Berdaya yang mencakup berbagai kelompok, mulai UMKM, perempuan berdaya, petani milenial, ekonomi kreatif, hingga kelompok rentan dan penyandang disabilitas.
“Kecamatan Berdaya adalah ruang bagi UMKM untuk meningkatkan daya saing, termasuk kelompok perempuan maupun masyarakat disabilitas,” kata Luthfi.
Pemprov Prioritaskan Jaringan Pemasaran
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menambahkan bahwa persoalan utama UMKM adalah pemasaran dan jaringan penjualan. Karena itu, dorongan pemerintah pusat melalui Kumitra menjadi strategi penting dalam mempercepat kemitraan usaha mikro.
“Setiap ada investasi baru, selalu kita identifikasi peluang untuk menggandeng UMKM. Itu sudah jadi syarat yang terus kami dorong, termasuk soal tenaga kerja,” ujarnya. (*)
| Pewarta | : Bambang H Irwanto |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |