TIMES MALANG, SURABAYA – Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Jawa Timur (Kanwil Imigrasi Jatim) meluncurkan inovasi layanan informasi berbasis digital bertajuk Digital Ecosystem of Immigration and East Java (DE IMEJ). Fasilitas yang dihadirkan dalam bentuk kode respon cepat (QR Code) ini diperkenalkan di Terminal Kedatangan Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Selasa (19/11/2025).
Kepala Kanwil Imigrasi Jatim, Novianto Sulastono, menjelaskan bahwa DE IMEJ dirancang untuk memudahkan warga negara asing (WNA) mengakses berbagai informasi penting selama berada di Jawa Timur. Cukup dengan memindai QR Code menggunakan ponsel, WNA dapat memperoleh panduan keimigrasian, termasuk langkah yang harus dilakukan saat kehilangan paspor, lokasi kantor imigrasi, hingga alamat konsulat negara sahabat.
“Platform ini mengintegrasikan substansi keimigrasian dan informasi tentang Jawa Timur. Setelah dipindai, seluruh kebutuhan informasi dapat langsung diakses,” ujar Novianto.
Tidak hanya memuat aturan imigrasi, DE IMEJ juga menyediakan informasi destinasi wisata, kuliner, peluang investasi, hingga referensi dunia pendidikan di Jawa Timur. Novianto menambahkan bahwa QR Code ini akan ditempatkan secara masif di sejumlah titik strategis seperti bandara, stasiun kereta api, hotel, hingga di perwakilan RI di luar negeri sehingga mudah dijangkau calon wisatawan atau pelaku usaha.

“Ke depan, DE IMEJ tetap akan kami sempurnakan dengan pembaruan informasi. Kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat penting agar ekosistem digital ini terus berkembang,” katanya.
Pada kesempatan peluncuran, turut hadir Kepala Dinas Perhubungan Jatim Nyono yang mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa. Ia mengapresiasi terobosan yang disebutnya sejalan dengan semangat Jawa Timur sebagai “Gerbang Baru Nusantara”.
Nyono mengusulkan agar ke depan DE IMEJ dilengkapi panduan transportasi lanjutan bagi WNA yang baru tiba di bandara atau stasiun. Menurutnya, Pemprov Jatim telah memiliki basis data potensi wisata, investasi, dan perdagangan yang bisa diintegrasikan agar layanan semakin komprehensif.
“WNA yang datang bukan hanya wisatawan, tetapi juga pebisnis. Integrasi informasi transportasi dengan berbagai potensi di daerah akan makin memudahkan mereka,” ujarnya.
Novianto berharap kehadiran DE IMEJ tidak hanya meningkatkan kenyamanan WNA, tetapi juga memberi dampak ekonomi bagi Jawa Timur. Inovasi ini juga menjadi bagian dari rangkaian Hari Bhakti Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
“DE IMEJ mungkin terlihat sederhana, tetapi kami yakin manfaatnya besar bagi masyarakat dan daerah,” ucapnya. (*)
| Pewarta | : Rochmat Shobirin |
| Editor | : Wahyu Nurdiyanto |