TIMES MALANG, MALANG – Kader Posyandu didorong menjadi garda terdepan dalam percepatan penurunan stunting di Kota Malang. Hal itu disampaikan Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kota Malang, Hanik Andriani Wahyu Hidayat, dalam kegiatan edukasi menu bergizi bagi ibu hamil, menyusui, dan balita di Aula Kecamatan Sukun, Kamis (30/10/2025).
Menurut Hanik, kader posyandu memiliki peran penting dalam memberikan edukasi langsung kepada masyarakat, terutama dalam mendampingi keluarga agar memahami pentingnya asupan gizi seimbang.
“Saya berharap kader posyandu ikut serta dalam kegiatan ini sebagai garda depan. Mereka bisa melihat secara langsung bagaimana chef yang bekerja sama dengan kami menciptakan menu bergizi untuk masyarakat,” ujar Hanik, Kamis (30/10/2025).
Hanik menegaskan, kegiatan tersebut menjadi bagian dari dasabakti unggulan Pemkot Malang yang sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Program ini, kata dia, merupakan wujud perhatian Pemkot kepada warganya, khususnya ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang tengah berada pada masa golden age.
“Ini menjadi wujud nyata Pemkot Malang untuk percepatan penurunan stunting,” tegasnya.

Tak hanya itu, Hanik juga menggenjot sosialisasi B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman). Seperti halnya saat melakukan sosialisasi di setiap Kecamatan, ia mengundang chef profesional untuk memberikan contoh membuat menu makan bergizi sehat secara tepat dan mudah dengan bahan-bahan yang tak sulit didapatkan.
“Masa golden age itu tidak akan terulang. Karena itu, ibu menyusui perlu mendapat wawasan edukasi tentang makanan yang B2SA. Paling tidak, mereka punya pengetahuan untuk memilih makanan yang sehat dan bergizi,” ungkapnya.
Ia menambahkan, para kader posyandu ditempatkan di posisi strategis karena menjadi ujung tombak dalam memastikan anak-anak balita mendapatkan asupan gizi seimbang dan aman.
“Kita taruh kader posyandu di garda terdepan agar bisa memberikan edukasi dan memastikan anak balita tumbuh sehat dan bahagia,” tuturnya.

Hanik juga menegaskan, kegiatan edukasi ini tidak membebani pihak kecamatan maupun warga. Ia bahkan berkomitmen untuk turun langsung bertemu warga dan kader agar program tepat sasaran.
“Kecamatan tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun. Saya akan mempersembahkan kegiatan ini langsung kepada warga dan kader agar tepat sasaran,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Dinsos-P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito menyebut bahwa melalui berbagai kegiatan edukatif tersebut, TP PKK Kota Malang diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting sekaligus mencetak generasi unggul di masa depan.
“Ini salah satu cara Pemkot Malang untuk mengimplementasikan RPJMD,” kata Sonya.
Ia juga ingin, percepatan penurunan stunting di Kota Malang bisa terus digenjot, khususnya bagi calon bayi.
“Edukasi terus dilakukan di semua kecamatan. Kita berkolaborasi dengan PKK untuk memberikan arah kedepan menuju zero stunting,” tandasnya.
| Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
| Editor | : Imadudin Muhammad |