TIMES MALANG, BANDUNG – Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN, Eddy Soeparno, meninjau Wisma MPR RI di Kota Bandung yang terbakar saat demonstrasi pada 29 Agustus lalu.

Dalam kunjungannya, Eddy juga menyempatkan diri menyapa para pekerja, mulai dari petugas kebersihan hingga petugas keamanan, yang terdampak akibat kerusuhan tersebut.

Wisma MPR RI di Bandung yang sebelumnya berfungsi sebagai Kantor Wakil Gubernur, kini berstatus sebagai Cagar Budaya karena nilai historisnya. Eddy menyayangkan aksi demonstrasi yang semestinya menjadi ruang penyampaian aspirasi justru berujung pada tindakan anarkis yang merusak bangunan bersejarah itu.

“Cukup sampai di sini, jangan ada lagi peristiwa serupa. Karena pada akhirnya, yang paling dirugikan adalah masyarakat sendiri, sementara tidak ada pihak yang benar-benar diuntungkan,” tegasnya.

Ia menekankan, ke depan aksi penyampaian aspirasi harus tetap berjalan damai dan tidak merusak fasilitas umum. Eddy mencontohkan kasus kerusakan stasiun MRT atau pembakaran halte Transjakarta yang pada akhirnya menyulitkan masyarakat luas untuk beraktivitas.

“Demo silakan dilakukan, aspirasi silakan disampaikan. Tapi jangan sampai fasilitas umum yang sehari-hari dipakai masyarakat justru dirusak,” ujarnya.

Lebih jauh, Eddy menyatakan dukungannya terhadap kampanye sejumlah influencer yang mengajak masyarakat untuk menjaga ketertiban bersama, dengan semangat Saling Jaga, Saling Bantu, serta mengedepankan aksi damai tanpa perusakan.

“Kita jaga sesama, juga jaga fasilitas umum yang digunakan bersama. Demonstrasi itu hak setiap warga negara, tapi harus dilakukan tanpa kekerasan dan tanpa merusak,” ucapnya. (*)